Direktur Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza, Thomas White, pada Sabtu mengumumkan bahwa Israel hanya mengizinkan masuknya setengah bahan bakar yang dibutuhkan dari bantuan kemanusiaan harian ke Gaza.
“Bahan bakar dalam jumlah yang terbatas telah masuk ke Gaza,” kata White dalam sebuah pernyataan di akun media sosial X.
Pejabat itu menyatakan bahwa “ketika otoritas Israel membatasi bahan bakar yang masuk ke Gaza – ini berarti mengurangi kapasitas di Perbatasan Rafah untuk menerima truk bantuan,” ujarnya.
White menyatakan bahwa “otoritas Israel hanya mengizinkan 50 persen dari kebutuhan bahan bakar harian untuk bantuan kemanusiaan yang dapat menyelamatkan orang-orang.” Ada “kesenjangan besar dalam respons bantuan ini – misalnya orang-orang hanya akan mendapatkan dua pertiga dari kebutuhan harian mereka terhadap air minum yang bersih,” kata pejabat itu menekankan.
Saat 1,5 juta orang di Jalur Gaza terpaksa mengungsi akibat serangan intensif Israel, lebih dari 800 ribu warga Palestina mencari perlindungan di fasilitas-fasilitas UNRWA.
Sejak Israel mulai melakukan pengeboman pada 7 Oktober, lebih dari 12 ribu warga Palestina telah tewas, termasuk lebih dari 8.300 perempuan dan anak-anak, sementara lebih dari 30 ribu orang lainnya luka-luka, menurut data terbaru.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja, telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat tanpa henti yang dilakukan Israel di daerah kantong yang terkepung itu.
Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik dan air ke Gaza, dan mengurangi pengiriman bantuan hingga hanya sedikit yang tersalurkan.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut data resmi./data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_231119_133111_429.sdocx