Sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bekerja untuk memastikan keadilan atas kejahatan perang yang dilakukan oleh semua pihak di Suriah telah memberikan informasi dan bukti kepada 12 peradilan nasional, ungkap ketuanya pada Senin (15/3) ketika negara itu menandai satu dekade perang.
Video, foto, citra satelit, “dokumen tersiar”, pernyataan saksi dan sampel forensik membentuk “situasi terdokumentasi terbaik sejak akhir Perang Dunia Kedua”, kata Catherine Marchi-Uhel dari Mekanisme Imparsial dan Independen Internasional yang menyelidiki kejahatan paling serius di Suriah.
“Itu tidak membuat jalan keadilan menjadi mudah, tetapi memungkinkan,” kata Marchi-Uhel, mantan hakim Prancis, pada diskusi panel yang diselenggarakan oleh Inggris.
Tim kecilnya di Jenewa sedang membangun arsip dari sejumlah besar bukti dan informasi dan mengabsahkannya sesuai dengan standar hukum pidana internasional, katanya.