Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengalokasikan 18 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.969) untuk membantu lebih dari 17 juta orang yang menghadapi kerawanan pangan tingkat tinggi di Yaman, demikian dikatakan Badan Kemanusiaan PBB pada Selasa (30/5).
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) mengatakan alokasi Central Emergency Response Fund (CERF) adalah untuk sekitar 80 persen populasi yang menghadapi peningkatan angka malanutrisi yang didorong oleh konflik, guncangan ekonomi, dan perubahan iklim.
Sebuah analisis PBB baru-baru ini menunjukkan anak-anak di bawah usia lima tahun sangat terpengaruh oleh melonjaknya angka malanutrisi, kata OCHA.
Dari total kebutuhan bantuan senilai 4,3 miliar dolar AS pada 2023 untuk Yaman, saat ini baru terpenuhi 24 persen.
“Alokasi dari CERF ini akan memungkinkan lembaga dan mitra kemanusiaan untuk mendukung warga di kegubernuran Hajjah, Al Hodeidah, dan Taiz,” kata OCHA.
Kegubernuran tersebut termasuk yang paling rentan dan paling terdampak kerawanan pangan dan malanutrisi.
Sejak akhir 2014, Yaman dilanda konflik militer mematikan antara kelompok Houthi dan pemerintah yang diakui secara internasional.
Konflik tersebut telah mengakibatkan krisis kemanusiaan termasuk kelaparan yang semakin meluas.