Pasukan pemerintah Taliban menghancurkan sel kelompok ISIS di utara Kabul pada Minggu malam (3/10), setelah ledakan terjadi pada Minggu di luar sebuah masjid di ibu kota Afghanistan itu hingga menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan pasukan khusus Taliban melancarkan operasi terhadap elemen ISIS di distrik ke-17 Kabul, yang berlokasi di utara kota itu.
“Pangkalan ISIS hancur total dan semua anggota ISIS di dalamnya tewas akibat serangan yang tepat dan sukses ini,” kata dia dalam pernyataan di Twitter, Senin pagi.
Tidak ada konfirmasi bahwa operasi itu terkait langsung dengan ledakan pada Minggu, yang tampaknya merupakan serangan paling serius di Kabul sejak Amerika Serikat menarik pasukan pada akhir Agustus.
Afiliasi lokal ISIS, yang dikenal sebagai ISIS-Khorasan, mengeklaim telah melakukan serangan ke target-target Taliban.
Mereka menyatakan tetap tidak akan berdamai dengan Taliban, kelompok yang pada Agustus meraih kemenangan atas pemerintah dukungan negara-negara Barat di Kabul.
Sebelumnya, media lokal melaporkan bentrokan hebat terjadi di daerah itu dan penduduk yang dihubungi membenarkan bahwa mereka telah mendengar ledakan dan tembakan pada malam hari.
Taliban, yang juga memerangi sisa-sisa pasukan yang setia kepada Ahmad Massoud, seorang pemimpin oposisi dari wilayah Panjshir di utara Kabul, mengatakan mereka hampir menguasai seluruh negeri.
Namun, kekerasan terbaru pada Minggu dan serangkaian insiden kecil dalam beberapa hari terakhir di daerah, termasuk Nangarhar di perbatasan dengan Pakistan dan Parwan utara Kabul, telah menunjukkan bahwa ancaman keamanan belum hilang.
ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom di kota timur, Jalalabad, juga atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan 13 tentara AS dan sejumlah warga sipil Afghanistan –yang berkerumun menunggu penerbangan evakuasi di luar gerbang bandara Kabul.Ledakan di Kabul tewaskan 90 warga Afghanistan dan 13 tentara AS