JAVAFX – Dilansir dari Nikkei, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada hari Jumat (18/10/2019) menginstruksikan Dewan Keamanan Nasional untuk mempelajari kemungkinan pengiriman Pasukan Bela Diri di dekat Selat Hormuz di Timur Tengah.
AS telah meminta sekutu termasuk Jepang untuk bergabung dengan koalisi untuk memastikan keamanan kapal yang melewati wilayah tersebut. Tokyo, bagaimanapun, berniat untuk menjaga operasi SDF terpisah dari koalisi untuk menghindari kerusakan hubungan dengan Iran, pemasok minyak utama dengan mana ia mempertahankan hubungan baik.
Pemerintah Jepang akan mempertimbangkan dengan cermat waktu misi serta dasar hukum untuk mengirim SDF ke luar negeri. Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah akan melihat pengiriman “aset baru” dari SDF sambil juga menjajaki kemungkinan “memanfaatkan unit tempur bajak laut yang ada.”
Operasi keamanan asing tetap menjadi topik sensitif di Jepang, karena keterikatan dalam konflik dapat dilihat sebagai pelanggaran terhadap konstitusi negara.
SDF kemungkinan akan berpatroli di Teluk Oman, Laut Arab utara dan Selat Bab el-Mandeb, kata Suga.
Seruan bantuan AS mengikuti serangan terhadap dua kapal tanker minyak di dekat selat pada Juni. (WK)
