JAVAFX – Harga minyak mentah dalam perdagangan di bursa komoditi hari Kamis (28/03) berakhir dengan turun. Terjadi kenaikan secara tak terduga dalam pasokan minyak mentah AS.
Harga minyak mentah jenis WTI turun 0,3% ke $ 59,23. Sementara harga minyak mentah patokan internasional Brent turun 0,2% menjadi $ 67,13.
Lembaga Informasi Energi AS (EIA) melaporkan bahwa stok minyak mentah AS naik 2,8 juta barel minggu lalu. Pasar sebelumnya justru memperkirakan akan terjadi penurunan sebesar 1,2 juta barel. Padahal dalam tiga pekan beruntun sebelumnya, pasokan mengalami penurunan hingga total 14 juta barel dalam dua minggu sebelumnya.
Tentu saja, dengan kenaikan yang tak terduga ini menimbulkan kekecewaan pelaku pasar. Investor kemudian melepas posisi dan menekan harga turun. Bahkan EIA juga melaporkan bahwa persediaan bensin turun 2,88 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi untuk penarikan 2,78 juta barel. Stok minyak suling juga turun 2,08 juta barel, dibandingkan dengan perkiraan untuk penurunan 0,9 juta.
Meskipun jatuh, harga minyak berhasil menguat dalam kinerja bulanan. Pada bulan Maret ini telah naik harga minyak sekitar 25% sejak awal tahun. Pasokan yang lebih rendah dari yang diperkirakan baik disebabkan oleh pemangkasan OPEC dan sanksi AS, menjadi pendukung kenaikan harga di pasar minyak.
Seperti diketahui, bahwa produksi minyak mentah OPEC turun 1,5 juta barel per hari menjadi 30,5 juta barel per hari pada Februari. Sementara itu, produksi minyak A.S. mandek sekitar 11,9 juta barel per hari sejak November lalu.
Harga minyak mentah masih menjaga tren positifnya, dengan upaya pemulihan secara moderat mengingat kemungkinan terjadinya perjanjian perdagangan antara AS dan China. Hal ini dianggap cukup penting dalam menghindari perlambatan ekonomi, dimana pada akhirnya akan membantu menahan kelangsungan permintaan minyak mentah secara khusus dari China. (WK)