JAVAFX – Bertahan diatas harga $1450 per troy ons, emas masih mendapatkan tekanan terlebih setelah data ekonomi AS terkini menyatakan sektor manufaktur mereka naik secara signifikan di bulan lalu. Dalam laporannya, Departemen Perdagangan AS di hari Rabu (27/11/2019) menunjukkan pesanan barang tahan lama AS meningkat 0,6% pada bulan Oktober, naik dari bulan sebelumnya yang mencatatkan penurunan sebesar 1,4% setelah data direvisi. Data utama ini lebih baik dari yang diharapkan karena para ekonom justru memperkirakan masih terjadi penurunan 0,5%.
Pesanan barang tahan lama tersebut, ketika dilucuti sektor transportasinya akan berubah. Angka pesanan barang tahan lama inti meningkat 0,6% bulan lalu.Angka ini jauh lebih baik dari perkiraan para ekonom yang mengharapkan untuk melihat peningkatan hanya sebesar 0,2%.
Setelah data ini dirilis, bursa komoditi emas melihat beberapa tekanan jual secara moderat. Harga Emas berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Februari terakhir diperdagangkan pada $ 1,461.12 per ounce, turun 0,42% pada hari itu.
Menurut beberapa ekonom, data manufaktur terbaru ini tidak menjadi pertanda baik untuk harga emas karena dapat lebih memudahkan beberapa kekhawatiran resesi di pasar. Avery Shenfeld, ekonom senior di CIBC mengatakan bahwa laporan tersebut menunjukkan bahwa sektor manufaktur A.S. telah tangguh dalam menghadapi tantangan pertumbuhan global.
Shenfeld mengatakan bahwa data harus mendorong imbal hasil obligasi AS lebih tinggi hari ini, yang akan menjadi negatif untuk emas. (WK)
