Pasar saham Asia bangkit dari penurunan yang dialami di awal sesi Senin karena penurunan tajam harga emas dan minyak yang secara singkat menakuti sentimen, sementara dolar mencapai level tertinggi empat bulan terhadap euro setelah laporan pekerjaan AS yang optimis mengangkat imbal hasil obligasi.
Pasar saham Asia diguncang oleh penurunan tiba-tiba emas yang turun dan menembus level $1.750 sehingga memicu penjualan stop loss dan membawa emas ke level $ 1.684 per ounce. Meski emas akhirnya kembali rebound dan hanya 1,3% pada level 1.740.
Liburnya perdaganga di Tokyo dan Singapura membuat kondisi perdagangan tipis, sehingga menambah volatilitas. Namun setelah penurunan awal, indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang pulih dan naik 0,1%, terbantu oleh indeks blue chips China yang naik 1,3%. Nikkei Jepang ditutup tetapi indeks berjangka diperdagangkan 20 poin di bawah penutupan Jumat.
Sementara itu, imbal hasil obligasi 10-tahun AS naik 1,30% mengikuti laporan pekerjaan yang positif, setelah mencapai level terendah sejak Februari pekan lalu di 1,177%. Kenaikan itu menopang dolar AS dan runtuhkan euro kembali ke level 1,1760, dan secara singkat ke level terendah sejak April di $1,1740. Dolar juga naik ke 110,22 yen dan menjauh dari level terendah minggu lalu di 108,71. Ini membuat indeks dolar AS naik ke 92,882 dan mendekati level puncak pada Juli di 93,194.
Sementara minyak brent merosot 2% di tengah kekhawatiran penyebaran varian Delta virus corona akan mengurangi permintaan perjalanan dan berpotensi mengancam ekspektasi pemulihan permintaan global. Brent turun $1,29 menjadi $ 69,41 per barel, sementara minyak mentah AS turun $1,34 menjadi $ 66,94.