Pasar Menunggu Testimoni Powell, Perdagangan Emas Datar Saja

0
69
emas

Harga emas di bursa berjangka berakhir tidak berubah pada perdagangan di hari Senin (06/03/2023), dengan bertahan di atas $1.850 per ons setelah menghentikan empat penurunan mingguan berturut-turut. Pasar terlihat memilih untuk menunggu kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Dewan Perwakilan Rakyat dalam minggu ini untuk mendapatkan petunjuk tentang jalur kebijakan suku bunga.

Para investor selain menunggu kejelasan lebih lanjut tentang lintasan pergerakan suku bunga Federal Reserve, juga mengkaji seberapa baik data lapangan kerja AS mendatang dalam bertahan terhadap tekanan inflasi saat ini. Sebelum data bulanan nonfarm payrolls AS akan dirilis Jumat mendatang. Powell akan memberikan kesaksian di depan Komite Perbankan Senat dan pada esoknya di depan komisi Jasa Keuangan DPR. Kedua agenda ini akan dimulai pukul 10 pagi waktu setempat.

Pasar memperkirakan bahwa Powell masih akan menyuarakan nada yang mirip dengan pejabat Fed lainnya, menekankan perlunya untuk terus menaikkan suku bunga karena bank sentral bekerja untuk menurunkan inflasi. Mengingat betapa terikatnya emas dengan pergerakan The Fed, dua pidato Powell ini akan menjadi faktor besar dalam mendorong harga emas.

Komentar baru-baru ini oleh eksekutif Fed telah menegaskan kembali perlunya untuk melanjutkan kenaikan suku bunga hingga mencapai setidaknya 5%, dengan pertempuran melawan inflasi yang terus-menerus tinggi masih jauh dari selesai. Sebagaimana disampaikan oleh Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daly mengatakan pada hari Sabtu bahwa kemajuan yang bergelombang dalam menurunkan inflasi berarti bahwa suku bunga kemungkinan perlu dinaikkan lebih lanjut dan tetap lebih tinggi lebih lama.

Dalam lingkungan kenaikan suku bunga ini, emas menjadi kurang menarik bagi investor karena kurangnya imbal hasil, sehingga pemegang logam mulia berharap Powell tidak memberikan nada yang lebih hawkish daripada sesama anggota komite.

Pekan lalu, emas bangkit kembali dengan kuatnya, naik lebih dari 2%. Ini merupakan cara klasik, logam mulia mengambil keuntungan dari mundurnya imbal hasil riil dan penurunan dolar AS, meskipun akan sulit untuk bertahan lama dalam situasi saat ini di mana kebijakan suku bunga Fed diperkirakan akan tetap membatasi kenaikan harga emas lebih lama.

Imbal hasil Obligasi AS bervariasi, tenor 10-tahun minggu lalu secara singkat menduduki level 4%. Hasil yang meningkat menaikkan biaya peluang memegang emas, sementara dolar yang lebih kuat membuat harga komoditas dalam unit lebih mahal bagi pengguna mata uang lainnya.