JAVAFX – Pasar Asia pada perdagangan hari Jumat terlihat menempel kenaikan Wall Street semalam setelah harga minyak mentah mencatatkan lonjakan satu hari terbesar, membantu mengimbangi kekhawatiran tentang kedalaman resesi global.
Terlepas dari reli di saham, investor masih mencari keamanan dolar AS dan obligasi pemerintah karena yang belum pernah terjadi sebelumnya sebanyak 6,6 juta orang Amerika mengajukan klaim pengangguran setelah adanya penguncian yang disebabkan oleh virus corona.
Saham AS menguat setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia mengharapkan Rusia dan Arab Saudi untuk mengumumkan pengurangan produksi minyak hingga 10 juta menjadi 15 juta barel karena kedua negara mengisyaratkan kesediaan untuk membuat kesepakatan.
Arab Saudi mengatakan akan mengadakan pertemuan darurat dengan Organisasi Negara Pengekspor Minyak.
Indeks Nikkei naik tipis dan Indeks S&P/ASX naik 1,5% Indeks Hang Seng masih berada di zona negatif.
Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average naik 2,2%, S&P 500 naik 2,3% dan Nasdaq Composite bertambah 1,7%.
Proyeksi yang dirilis oleh Kantor Anggaran Kongres AS menunjukkan produk domestik bruto A.S. akan turun lebih dari 7% pada kuartal kedua saat krisis corona berlangsung.
Investor mencari perasaan aman dari obligasi pemerintah. Catatan patokan AS 10-tahun turun dalam harga untuk yield terakhir 0,6111%.
Kasus-kasus global virus corona melampaui 1 juta pada hari Kamis dengan lebih dari 52.000 kematian ketika pandemi itu lebih lanjut meledak di Amerika Serikat dan jumlah kematian meningkat di Spanyol dan Italia, menurut penghitungan Reuters.
Dolar menguat untuk hari kedua berturut-turut terhadap sekeranjang mata uang karena investor terus berlindung dalam mata uang A.S.
Indeks dolar naik 0,672%, sedangkan yen Jepang melemah 0,21% versus greenback pada 108,15 per dolar.
Harga emas melonjak karena tingkat klaim pengangguran di AS melonjak mengintensifkan kekhawatiran perlambatan ekonomi yang akan datang dan mendorong investor menuju logam safe-haven.
Emas berjangka AS melonjak 2,9% pada $1,637.70 per ounce.
Minyak mentah Brent naik $5,20 atau 21,0% menjadi $29,94 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik $5,01 atau 24,7% menjadi $25,32.
Meskipun rekor kenaikan pada hari Kamis, harga minyak masih kehilangan lebih dari setengah nilainya tahun ini.