JAVAFX – Para spekulan energi besar terus mengurangi posisi bersih “bullish” mereka di pasar berjangka WTI Crude Oil dalam minggu kemarin, demikian menurut data Commitment of Traders (COT) terbaru yang dirilis oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC) pada hari Jumat (24/05/2019).
Kontrak berjangka non-komersial berjangka minyak WTI Crude Oil, diperdagangkan oleh para spekulan besar dan pengelola dana lindung nilai, mencapai posisi bersih 478.398 kontrak dalam data yang dilaporkan hingga Selasa, 21 Mei. Ini adalah penurunan mingguan -9.410 kontrak bersih dari minggu sebelumnya yang memiliki total 487.808 kontrak bersih.
Posisi bersih minggu ini adalah hasil dari posisi bersih beli yang turun -22.000 kontrak dari total kontrak mingguan sebesar 585.979 yang lebih dari mengimbangi posisi bearish jual yang menurun sebesar -12.590 kontrak untuk minggu ini dari total 107.581 kontrak.
Posisi spekulatif bersih turun selama empat minggu berturut-turut dan untuk kelima kalinya dari enam minggu terakhir. Sebelumnya taruhan spekulan telah diperoleh selama delapan minggu berturut-turut dan dengan total +228.448 kontrak dalam periode itu hingga 9 April.
Posisi keseluruhan tetap berada dalam level bullish yang relatif kuat dengan posisi net tetap di atas level kontrak +400.000 selama sepersepuluh minggu berturut-turut.
Sementara bagi para pialang komersial, lindung nilai atau pedagang yang terlibat dalam pembelian dan penjualan untuk tujuan bisnis, mencapai posisi bersih -501.886 kontrak pada minggu itu. Ini adalah dorongan mingguan dari 6.993 kontrak dari total bersih -508.879 kontrak yang dilaporkan minggu sebelumnya.
Selama kerangka waktu pelaporan mingguan yang sama, dari Selasa hingga Selasa, Minyak Mentah WTI ditutup pada sekitar $ 63,13 yang merupakan kenaikan $ 1,35 dari penutupan sebelumnya $ 61,78, menurut data pasar tidak resmi.
Pada analisis pergerakan berjangka Minyak Mentah WTI dalam kerangka waktu yang berbeda, menemukan bahwa terlihat tren bulls yang agresif dan bisa bergerak menuju level $ 68 selama minggu mendatang karena meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran. Dimana pada langkah yang berkelanjutan di atas level $ 64 akan mengkonfirmasi kelangsungan tren naik di masa depan minyak mentah WTI. (WK)
