Panel CDC Dukung Booster Vaksin COVID-19 bagi Orang dengan Kekebalan Lemah

0
85

Panel penasihat untuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), Jumat (13/8), dengan suara bulat mendukung rekomendasi pemberian dosis ketiga atau booster vaksin virus corona bagi 2,7 juta orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Keputusan muncul setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (Food and Drug Administration/FDA) pada Kamis (12/8) menyetujui suntikan ketiga vaksin COVID-19 dari Pfizer atau Moderna bagi individu yang mengidap penyakit sehingga kekebalan tubuhnya sangat rentan.

Jumlah mereka kurang dari 3 persen dari seluruh populasi.

Penjabat komisaris FDA, Dr.Janet Woodcock, mengatakan dalam pernyataan Kamis malam, “FDA secara khusus menyadari bahwa orang-orang dengan sistem kekebalan terganggu sangat berisiko terkena penyakit yang parah,” kata Dr.Janet Woodcock, penjabat Komisaris FDA, dalam pernyataannya pada Kamis (12/8) malam.

“Mereka yang tidak mengidap penyakit akut cukup terlindung dengan vaksinasi lengkap,” kata Woodcock.

“Mereka tidak perlu dosis tambahan vaksin COVID-19 saat ini.” CDC merekomendasikan orang Amerika yang rentan, mencakup pasien kanker; pasien AIDS; dan orang dengan defisiensi imun, mendapat suntikan penguat setelah hasil penelitian menunjukkan bahwa suntikan penguat dapat melindungi sistem kekebalan tubuh mereka dengan lebih baik dari virus.

Menurut CDC, 40 persen hingga 44 persen orang yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 setelah divaksinasi adalah mereka dengan kekebalan tubuh yang rentan.

Gubernur Oregon Kate Brown pada Jumat (13/8) mengatakan pihaknya mengerahkan 1.500 pasukan Garda Nasional ke rumah sakit di seluruh negara bagian itu guna membantu petugas kesehatan mengatasi pandemi COVID-19.

Brown mengatakan kelompok pertama yang terdiri dari 500 anggota Garda akan dikirim pada 20 Agustus.

Brown mengatakan, pasukan itu nantinya akan dikirim ke-20 rumah sakit di seluruh negara bagian itu yang mengalami lonjakan kasus COVID-19 yang dipicu varian delta.

Otoritas Kesehatan Oregon mengatakan virus corona varian delta saat ini terdiri dari 96 persen dari semua sampel yang diuji.

Oregon melaporkan pada Jumat (13.8), bahwa 733 pasien COVID-19 dirawat di rumah sakit di sana.

Dari jumlah itu, sebanyak 185 dalam perawatan intensif.