Pakta nuklir AUKUS berita bagus bagi keamanan global, sebut PM Inggris

0
60

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada Senin (13/3) mengatakan bahwa pakta nuklir AUKUS merupakan “berita bagus” untuk keamanan global dan lapangan pekerjaan Inggris.

AUKUS adalah aliansi pertahanan strategis tiga arah antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) yang awalnya bertujuan untuk membangun kelas kapal selam bertenaga nuklir.

Namun, tujuan utama AUKUS adalah “menegakkan perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik dan untuk mencegah dan bertahan dari ancaman yang berkembang pesat terhadap tatanan dan sistem internasional di sana,” menurut Gedung Putih AS.

AUKUS juga dirancang untuk meningkatkan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik, di mana kebangkitan China dianggap sebagai ancaman yang semakin besar, serta untuk mengembangkan teknologi yang lebih luas.

“Kemitraan AUKUS, dan kapal selam yang kami bangun di galangan kapal Inggris, adalah tindakan nyata dari komitmen kami terhadap keamanan global.

Kemitraan ini didirikan di atas landasan nilai-nilai bersama dan fokus tegas kami untuk menegakkan stabilitas di Indo-Pasifik dan sekitarnya,” kata Sunak dalam sebuah pernyataan.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bahwa pakta ini akan mendukung ribuan pekerjaan di seluruh Inggris, terutama di Inggris barat laut, serta menambahkan, “upaya ini akan meningkatkan kemakmuran di seluruh negara kami dan menunjukkan kehebatan industri Inggris kepada sekutu dan mitra kami”.

Armada kapal selam baru akan dibangun Inggris dan Australia berdasarkan desain kapal selam bertenaga nuklir Inggris.

Kapal selam Inggris pertama akan dikirimkan akhir 2030-an untuk menggantikan kapal Kelas Astute, serta kapal selam Australia pertama akan menyusul pada awal 2040-an.

Perjanjian tersebut dipandang oleh banyak orang sebagai hal yang signifikan karena menandai pertama kalinya AS berbagi teknologi pendorong nuklir dengan sekutu selain Inggris.

Pada 2021, sebagai dampak dari aliansi ini, Australia memutuskan untuk membatalkan kontrak dengan Prancis yang diberikan pada 2016 untuk membangun 12 kapal selam bertenaga diesel listrik guna menggantikan armada kapal selam Kelas Collins yang ada.