Optimisme Kesepakatan Stimulus, Emas Diburu, Greenback Terbelenggu

0
137
Optimisme Emas bullion
Optimisme Emas bullion

Optimisme bahwa parlemen AS dapat mencapai kesepakatan paket bantuan covid19 jelang pilpres AS membuat harga emas menguat di sesi Rabu. Situasi ini menjadi tekanan bagi dolar, sebaliknya emas semakin memiliki daya pikat kuat sebagai penangkal inflasi.

Gedung Putih dan partai demokrat melalui kongres semakin mendekati kesepakatan paket stimulus baru pada selasa kemarin. Presiden Donald Trump mengatakan beliau bersedia menerima RUU bantuan besar meski mendapat oposisi dari partai Republikan. Pembicaraan hal ini akan dilanjutkan pada Rabu hari ini, kata seorang ajudan Nancy Pelosi.

Optimisme terhadap kesepakatan ini juga menyebabkan risk appetite meningkat dan membuat indeks terjerembab ke level terendah satu bulan terhadap sejumlah mata mayoritas.

Pandemi covid19 telah mendorong pencetakan uang dan suku bunga rendah secara global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Alhasil, situasi ini menghantarkan emas menuju performa tahun terbaiknya dalam satu dekade. Juga semakin mendongkrak daya tariknya sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan pelemahan mata uang. Namun, dalam beberapa sesi terakhir logam mulia ini bergerak di area sempit, tidak jauh dari level psikologis penting di $1,900, karena optimisme pasar yang terbelenggu penantian akan kesepakatan stimulus AS.

Untuk perdagangan secara fisik, beragam data menunjukkan ekspor emas swiss ke Cina dan India mengalami penyusutan pada September. Malah negara itu melakukan catatan volume impor bullion dari Hong Kong dan mengirimkannya ke Inggris Raya.

Emas berjangka naik 0,6% menjadi $1.917,76 try ons, bahkan sebelumnya sempat menyentuh level atas satu minggu. Sementara itu, emas berjangka AS naik 0,4% di harga $1,922.80. Pada perdagangan logam lainnya, perak mencatat kenaikan 1,4% menjadi $24,98 per troy ons, platina naik 0,8% di level $877,91. Palladium naik 0,4% di level $2.407,95.