JAVAFX – Harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun setelah OPEC+ memutuskan untuk terus membuat hanya sedikit tambahan bulanan untuk pasokan minyak. Pada perdagangan hari Selasa (05/10/2021), diawal sesi AS harga WTI telah naik naik 0,98% ke $78,41. Ini adalah level tertinggi sejak 2014, sebelum harga jatuh.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent, sebagai patokan harga minyak internasional, juga naik ke level tertinggi multi-tahun. Setelah ditutup naik 2,5 persen pada $81,62 pada hari Senin, sebagai level tertinggi sejak Oktober 2018, harga minyak mentah Brent telah naik di atas $82 tepatnya di $82,24, naik 1,16%, pada 19:57 WIB.
Keputusan kelompok OPEC+ hari Senin untuk mempertahankan rencana pelonggaran pemotongan tidak berubah, meskipun ada seruan untuk lebih banyak pasokan dari negara-negara konsumen, termasuk Amerika Serikat, terus mendorong pasar pada hari Selasa. Kurangnya urgensi membuat khawatir para pedagang yang bereaksi dengan mengirim Brent ke level tiga tahun dan WTI ke level tertinggi hampir tujuh tahun. Risiko harga yang lebih tinggi adalah nyata dengan penghancuran permintaan sebagai fokus berikutnya, tetapi di bulan-bulan musim dingin mendatang, level ini bisa jauh lebih tinggi.
Selain itu, minyak kembali terperangkap dalam reli harga energi yang lebih luas, yang memperlihatkan harga gas rekor tertinggi di Eropa, sekali lagi, dan harga batu bara di Eropa dan Asia melonjak ke level tertinggi multi-tahun.
Menguatnya harga gas telah meningkatkan permintaan minyak dengan peralihan gas-ke-minyak, terutama di Asia. Sebagaimana dikatakan oleh Amin Nasser, CEO Saudi Aramco di forum Energy Intelligence pada hari Senin. Konsumsi minyak telah meningkat sekitar 500.000 barel per hari (bph) sejak krisis gas alam dimulai, kata Nasser, seperti dilansir Bloomberg.
“Ada beberapa pergeseran yang kami lihat dari gas ke cairan, terutama di pasar tertentu di Asia,” kata eksekutif tersebut.
