Sanksi baru terhadap Venezuela dan memanasnya Timur Tengah sempat mengangkat harga minyak. Akan tetapi sejak awal minggu ini, Oil terus terlihat melemah. Selain karena tidak adanya aksi balasan dari AS atas serangan roket Iran, nampaknya Oil saat ini tertekan oleh karena komentar dari Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dalam kunjungannya ke Kostarika yang mengkritik bahwa kerjasama ekonomi dengan Cina telah menghasilkan erosi kedaulatan dan ketergantungan hutang. Hal ini menimbulkan kemarahan dari Cina dan menimbulkan kekhawatiran akan memanasnya kembali tensi AS-China setelah mereda pasca penandatanganan kesepakatan dagang fase pertama.
Hal ini di prediksi akan membuat Oil semakin melemah karena bilang hubungan dagang AS dan Cina kembali memanas, maka permintaan Oil akan berkurang. Hari ini Oil telah melemah dari level 58.34 ke level 58.00. Oil di prediksi masih dapat melemah menuju level 57.39 (posisi terendah 15 Januari 2020) hingga level 56.74 pada bolinger bawah 20 daily.