Oil Masih Dalam Trend Naik Terkait Krisis Venezuela dan Pemangkasan Produksi OPEC

0
97
Offshore oil drilling rig or platform, aerial view, petroleum industry in gulf of mexico

Pada hari ini, harga Oil terlihat mengalami penurunan hingga level $53.54/barel, melanjutkan penurunan dari posisi tertinggi kemarin di level $55.32/barel. Hal ini di akibatkan adanya optimisme tentang perkembangan yang positif dari perundingan dagang antara AS dan Cina. Penurunan harga minyak ini bahkan diprediksi dapat semakin mendekati support satunya di level $53.25/barel hingga support duanya pada level $52.55/barel.

Namun, masih ada kekhawatiran yang tersisa bagi pelaku perdagangan akan kesepakatan dagang antara Cina dan AS karena menurut Myron Brilliant (Executive Vice President and Head of International Affairs dari US Chamber of Commerce, masih ada perbedaan-perbedaan pendapat yang signifikan antara AS dan Cina. Hal ini dapat menahan pelemahan Oil untuk saat ini jika kesepakatan dagang AS dan Cina tidak mencapai kesepakatan sampai akhir hingga masa tenggang waktu 01 Maret nanti.

Secara teknikal hingga minggu depan, jika penurunan harga Oil tidak dapat menembus level $52.55/barel, maka Oil masih akan kembali naik mendekati dua level tertinggi minggu ini di level tertinggi hari Rabu pada level $54.88/barel hingga level tertinggi hari Kamis pada level $55.32/barel. Hal ini karena masih adanya pengaruh dari krisis politik di Venezuela yang membuat terganggunya produksi minyak di negara tersebut dan berkurangnya pasokan minyak sebesar 890.000 barel/hari dari 14 negara anggota OPEC yang memangkas produksi minyaknya pada Desember lalu.

Tapi, jika pelemahan Oil dapat menembus level di bawah support dua hariannya yaitu level $52.30-$52.40/barel, maka pelemahan Oil dapat berlanjut hingga level $50.81/barel pada support tiga hariannya.