Dolar Selandia Baru berakhir lebih rendah minggu lalu karena kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari coronavirus dan langkah masa depan oleh Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) yang mendominasi perdagangan. Sebagian besar minggu lalu, Kiwi ditekan oleh Dolar AS yang lebih kuat karena para pedagang berbondong-bondong ke dolar AS untuk perlindungan safe-haven hingga hari Kamis lalu. Namun pada hari Jumat lalu, data ekonomi AS menunjukkan kelemahan di sektor manufaktur dan jasa dan membuat dolar AS melemah terhadap Dolar Selandia Baru. Data Flash Manufacturing PMI Amerika Jumat lalu di rilis turun dari 51.9 ke 50.8, lebih rendah dari prediksinya 51.5. Pekan lalu, NZDUSD melemah dari level 0.6447 ke level terendah minggu lalu di level 0.6303, lalu berbalik terkoreksi naik ke level 0.6356.
Dampak ekonomi dari coronavirus akan terus berada di garis depan minggu ini, tetapi dampak terbesar akan terungkap pada hari Sabtu jam 08.00 wib ketika Cina merilis laporan PMI Manufaktur dan PMI Non-Manufaktur. Selandia Baru juga telah merilis laporan utamanya yaitu Penjualan Ritel pagi ini dan akan merilis laporan utama lainnya yaitu Keyakinan Bisnis ANZ yang akan di rilis hari Kamis jam 07.00 wib. Penjualan Eceran kuartal pertama tahun 2020 telah di rilis turun dari 1.7% ke 0,7% dan data Penjualan Eceran inti telah di rilis turun dari 1.9% ke 0,5%. Jika koreksi naik NZDUSD saat ini tidak menembus level di atas pivot yaitu level 0.6340 maka NZD akan melemah kembali menuju support dua di level 0.6283 mengikuti turunnya rilis data penjualan eceran ini. Tidak ada perkiraan untuk Keyakinan Bisnis ANZ yang akan di rilis Kamis nanti, tetapi kemungkinan akan menjadi lebih buruk daripada yang dilaporkan sebelumnya -13.2.
Tidak ada rilis besar dari Selandia Baru minggu lalu. Penurunan NZDUSD sebagian besar disebabkan oleh kuatnya pengaruh melemahnya mata uang dolar Australia yang kawasannya berdekatan dengan Selandia Baru dan karena hubungan ekonominya dekat dengan Australia. Faktor melemahnya ekonomi global karena dampak virus corona juga turut melemahkan NZDUSD.
Pada hari Jumat lalu, Gubernur RBNZ Orr mengatakan dalam sebuah pidato bahwa bank sentral perlu mempersiapkan antisipasi tentang dampak ekonomi dari virus korona. Dia juga mengatakan dia tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga lebih rendah dengan tingkat kas dan RBNZ berada dalam posisi yang menguntungkan dengan Tingkat Kas Resmi (OCR) pada 1%. Lebih lanjut dia menambahkan bahwa rekor suku bunga internasional yang rendah adalah tantangan baru bagi bank sentral.
Pada minggu ini, meskipun reli rebound pada hari Jumat lalu di Kiwi, tren di minggu ini cenderung tetap turun karena investor cenderung tetap gelisah atas virus corona. Bahkan jika laporan mulai menunjukkan wabah virus surut, pertumbuhan global masih akan turun menjadi nol pada kuartal pertama. Sebuah pukulan jangka pendek ke ekonomi Selandia Baru terlihat tidak terhindarkan.