Pada Jumat nanti Amerika Serikat akan merilis data Non farm Employment yang di prediksi naik dari -20.500.000 ke -8.000.000. Walaupun naik namun data ini masih ada dalam area negatif. Sementara tingkat pengangguran di prediksi naik dari 14.7% ke 19.5% dan pendapatan perjam per tahun di prediksi turun dari 4.7% ke 1.0%. Dampak dari lockdown akibat pandemic Covid-19 ini memang masih terlihat. Di lihat dari semua data tersebut di tambah adanya kerusuhan menentang rasial di Amerika telah membuat dolar indeks terus melemah, bahkan hal ini telah menjurus ke arah politik jelang pemilihan presiden AS.
Dolar indeks di prediksi akan turun menuju level 96.02 pada bolinger bawah 20 weekly jika kuat menembus level 97.25 di bawah Bolinger tengah 20 monthly. Akibatnya EURUSD di prediksi naik ke level 1.1280, GBPUSD di prediksi naik ke level 1.2730 jika dapat menembus level 1.2640, AUDUSD di prediksi turun menuju level 0.6940 hingga level 0.6979 dan USDCAD di prediksi akan turun ke level 1.3377.
Namun, Gold dan Yen sebagai Safe Havens justru melemah terhadap dolar AS karena menguatnya pasar saham dunia akibat suntikan dana yang besar dari kebijakan stimulus moneter bank-bank sentral utama dunia ke dalam ekonomi. Gold di prediksi masih dapat melemah menuju level 1707.00 hingga level 1693.50 dan USDJPY di prediksi akan naik menuju level 109.56. Prediksi atas safe Havens ini bisa berubah saat data Non farm employment dan data tenaga kerja AS lainnya di rilis pada hari Jumat nanti jam 19.30 wib.