JAVAFX – Pemerintah negara bagian New York mengumumkan untuk memperpanjang jam malam hingga 7 Juni. Wali Kota New York Bill de Blasio mengatakan perpanjangan jam malam dilakukan setelah kerusuhan dan aksi penjarahan saat demo antirasisme buntut kematian dari George Floyd.
Jam malam di New York berlaku mulai Senin (1/6) mulai pukul 11 malam. Pemberlakuan jam malam dilakukan untuk mencegah massa yang menjarah toko-toko barang mewah di Manhattan.
De Blasio juga menekankan pihaknya tidak akan mengikuti permintaan Trump untuk mengerahkan militer saat mengawal aksi protes.
Ada sekitar 36 ribu aparat Kepolisian New York (NYPD) yang dikerahkan untuk menangani aksi kerusuhan menuntut keadilan dari kematian George Floyd.
De Blasio mengatakan bahwa “Kami akan segera mengambil langkah-langkah untuk memastikan kedamaian dan ketertiban di tengah aksi protes warga.”.
Seperti yang dikutip dari laman AFP, sejumlah toko di Midtown seperti Michael Kors, Nike, dan Lego dirusak dan dijarah massa pada Selasa (2/6) usai aksi demo berujung kerusuhan pada Senin malam.
Presiden Donald Trump juga memiliki sebuah rumah di New York yang berada dekat dengan toko-tokok barang mewah.
De Blasio mengatakan New York akan mengakhiri jam malam jika kondisi mulai kondusif.
Selain New York, Washington DC juga memberlakukan jam malam untuk membubarkan demonstran guna mencegah aksi penjarahan yang lebih meluas.
“Saya menerapkan jam malam pada pukul 7 malam. 25 menit sebelum jam malam berlaku dan tanpa disulut provokasi, kepolisian federal menggunakan amunisi terhadap para pedemo yang berunjuk rasa dengan damai di depan Gedung Putih,” kata Bower dalam kicauannya di Twitter, Senin (1/6).
Gelombang protes anti rasisme itu telah terjadi dalam sepekan terakhir sejak kematian George Floyd setelah ia dijatuhkan ke tanah dan lehernya ditekan menggunakan lutut seorang polisi.