Pada hari ini Cina telah merilis neraca perdagangannya yang di rilis naik dari -43 Milyar Yuan ke 138 Milyar Yuan, lebih rendah dari prediksinya 175 Milyar Yuan dan neraca perdagangan Cina dalam Dolar AS juga naik dari -7.1 Milyar Dolar AS ke 19.9 Milyar Dolar AS. Hal ini membuat bursa saham Asia mayoritas tetap menguat setelah penguatan hari ini terjadi di tengah harapan bahwa pandemi virus Corona sudah berada di puncaknya. Menurut Universitas John Hopkins, hampir dua juta kasus yang di konfirmasi di lebih dari 180 negara dengan jumlah yang meninggal sebanyak 119.665 jiwa.
Akibat harapan bahwa pandemi Corona ini telah mencapai puncaknya maka terjadi penguatan saham Asia yaitu penguatan bursa saham Cina di mana indeks saham Shanghai Composite yang menguat 0.3%, Shenzen menguat 0.6%. Bursa saham Hong Kong yaitu Indeks Hang Seng menguat 0.21%. Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 1.52% dan indeks Topix menguat 0.83%. Saham unggulan Softbank naik 3%.
Penguatan bursa saham Asia ini otomatis juga menguatkan mata uang beberapa negara Asia, diantaranya adalah Yen Jepang terhadap Dolar AS. USDJPY di prediksi akan melemah menuju level 107.32 pada Support satu hingga level 106.89 pada Support dua. Koreksi naik USDJPY yang dapat terjadi adalah sebatas level 107.91 pada pivot hingga level 108.34 pada resisten satu.