Para diplomat dari negara-negara besar bertemu secara terpisah pada Rabu (7/4) dengan Iran dan Amerika Serikat untuk membahas cara membuat kedua negara kembali mematuhi kesepakatan nuklir 2015 yang ditinggalkan Washington tiga tahun lalu.
Baik Amerika Serikat maupun Iran tidak mengharapkan terobosan cepat dalam pembicaraan yang dimulai di Wina pada Selasa (6/4), dengan para diplomat negara Eropa dan lainnya bertindak sebagai perantara karena Tehran menolak melakukan pembicaraan tatap muka untuk saat ini.
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik diri dari kesepakatan itu, yang dapat mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.
Trump menerapkan kembali sanksi AS, yang pada gilirannya mendorong Iran untuk melanggar batas aktivitas nuklir yang ada dalam kesepakatan itu.