NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) siap mengerahkan lebih banyak pasukan ke Kosovo untuk meredam kekerasan di wilayah utara yang terpolarisasi etnik itu, kata kepala aliansi tersebut, Jens Stoltenberg, pada Kamis.
Stoltenberg mengatakan 700 tentara tambahan gelombang pertama sedang berada dalam perjalanan menuju Kosovo.
“NATO akan tetap waspada.
Kami akan hadir di sana untuk memastikan lingkungan yang aman dan terlindungi, juga untuk meredam sekaligus mengurangi ketegangan,” katanya kepada media di sela-sela pertemuan menteri luar negeri NATO di Oslo.
Kerusuhan di Kosovo utara memanas sejak wali kota etnik Albania menjabat di daerah mayoritas Serbia di wilayah tersebut setelah pemilu April diboikot oleh Serbia.
NATO memutuskan untuk memperkuat misinya yang berjumlah 4.000 tentara di wilayah tersebut dengan menerjunkan 700 tentara tambahan.
Pengerahan itu dilakukan setelah 30 dari 52 anggota KFOR (pasukan penjagaan perdamaian internasional dan dipimpin oleh NATO di Kosovo) serta 50 pengunjuk rasa etnik Serbia terluka pada Senin (29/5).
Stoltenberg menyebut kekerasan terhadap pasukan NATO “sama sekali tidak dapat diterima”.
Dia menambahkan bahwa para sekutu sedang mempersiapkan pasukan tambahan apabila NATO perlu mengirim bala bantuan ekstra ke wilayah tersebut.
“Pesan kami untuk Beograd dan juga Pristina adalah bahwa mereka dengan niat baik harus terlibat dalam dialog yang difasilitasi oleh Uni Eropa,” katanya, mengacu pada masing-masing pemerintah Serbia dan pemerintah Kosovo.Blokir jalan di Kosovo disingkirkan setelah ketegangan dengan Serbia