Harga emas naik tipis pada sesi perdagangan Rabu, masih tidak jauh dari level level tertinggi empat bulan terakhir atas melemahnya dolar AS. Sementara para pelaku pasar terlihat hanya wait and see, menunggu risalah pertemuan kebijakan terakhir The Fed atas ada ya kekhawatiran inflasi terus berlanjut.
Harga emas spot naik 0,1% menjadi $1,870 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 29 Januari di $1,874.80 pada sesi sebelumnya. Sementara emas berjangka AS juga naik tipis 0,1% menjadi $1,869.60 per ons.
Indeks dolar tertahan di dekat level terendah tiga bulan terhadap mata uang mayoritas, sehingga membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Pelaku pasar menunggu rilis risalah pertemuan kebijakan terakhir the fed yang berlangsung pada 27-28 April lalu pada pukul 1800 GMT, atau pukul 1 pagi dini hari WIB. Ini diharapkan akan memberikan kejelasan lebih lanjut tentang pemulihan ekonomi dan pandangan pembuat kebijakan tentang inflasi.
Data pada hari Selasa menunjukkan pembangunan rumah AS turun melampaui perkiraan pada bulan April. Penurunan ini diperkirakan akibat oleh melonjaknya harga bahan baku seperti kayu dan bahan lainnya.
Kekhawatiran atas kenaikan inflasi meningkat menyusul inflasi harga konsumen AS naik 4,2% pada April dari pada basis tahunan dari tahun sebelumnya. Ini merupakan kenaikan tercepat di lebih dari satu dekade terakhir.
Bank sentral AS berjanji untuk mempertahankan suku bunga tetap rendah sampai ekonomi mencapai lapangan kerja penuh dan pejabat Fed telah berulang kali menyatakan bahwa mereka mengharapkan kenaikan inflasi hanya berumur pendek.
Kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat, mendesak gencatan senjata dalam konflik antara Israel dan Palestina. Israel membombardir Gaza dengan serangan udara sementara militan Palestina melanjutkan tembakan roket lintas perbatasan pada hari Selasa.
Pada perdagangan logam mulia lainnya, Palladium naik 0,2% menjadi $2.907,09 per ons, perak turun 0,2% menjadi $28,15, sementara platinum naik tipis 0,2% menjadi $1.220,50.