Minyak Turun Karena Kegelisahan Pemulihan Permintaan Bahan Bakar

0
82

JAVAFX – Pada perdagangan bura komoditi hari Kamis (20/8), Minyak mentah berjangka terpantau turun di sesi Asia, dengan penarikan yang lebih kecil dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS dan peringatan atas pemulihan permintaan bahan bakar berkontribusi pada mundurnya cairan hitam.

Data yang dirilis oleh Administrasi Informasi Energi (EIA) AS menunjukkan bahwa permintaan bahan bakar turun 14% dari periode tahun sebelumnya selama empat minggu terakhir. EIA juga melaporkan penarikan 1.632 juta barel dalam stok minyak mentah AS, penarikan minggu keempat berturut-turut. Namun penarikan tersebut lebih kecil dari perkiraan penarikan 2.670 juta barel yang disiapkan oleh Investing.com, serta penarikan minggu sebelumnya sebesar 4.512 juta barel.

American Petroleum Institute (API) melaporkan penarikan 4,264 juta barel sehari sebelumnya.

Minyak mentah berjangka Brent turun 0,79% menjadi $45,01 dan minyak mentah berjangka WTI turun 0,95% menjadi $42,70. Kontrak minyak berjangka WTI diperpanjang hingga bulan Oktober.

Beberapa investor mengharapkan penarikan stok yang berkelanjutan.

Sementara itu, Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman memperkirakan bahwa permintaan minyak global akan pulih ke level teringgi sebelum Covid-19 secepat kuartal keempat selama pertemuan komite pemantau bersama OPEC+.

Pertemuan tersebut, yang meninjau kepatuhan dengan pemotongan produksi sambil membiarkan pengurangan produksi tidak berubah, juga melihat menteri mendesak anggota OPEC+ untuk mematuhi kesepakatan badan tersebut untuk memangkas produksi.

Tetapi draf pernyataan OPEC+ juga dilaporkan memperingatkan bahwa wabah Covid-19 baru di beberapa negara seperti Korea Selatan, merupakan ancaman besar bagi pemulihan permintaan bahan bakar. Korea Selatan melaporkan 288 kasus baru.