Minyak Terus Merosot Terseret Arus Covid-19

0
92
Petrol and Energy Industry

JAVAFX – Minyak mentah berjangka terpantau menurun selama tiga hari terakhir pada perdagangan di bursa komoditi hari Jumat (13/3), minyak mentah Brent mencatatkan penurunan mingguan terbesar sejak tahun 1991 dan minyak mentah AS bakal mengalami pekan terburuknya sejak tahun 2008 di tengah kekhawatiran atas jatuhnya permintaan dampak dari penyebaran wabah virus covid-19.

Minyak mentah Brent jatuh 1,05% di $32,87 per barel, setelah sebelumnya hari ini sempat anjlok 2%, di $32,55 per barel. Untuk pekan ini, Brent bakal jatuh sebesar 28%, penurunan mingguan terbesar sejak pekan 18 Januari 1991, ketika harga anjlok 29% saat dimulainya Perang Teluk pertama.

Minyak mentah Minyak Mentah WTI Berjangka AS jatuh 1,37% di $31,07 setelah sempat anjlok 2,1%, di $30,84 hari ini. WTI akan mencatatkan penurunan 25% untuk minggu ini, terbesar sejak pekan 19 Desember 2008, ketika harga jatuh 27% saat terjadi puncak Krisis Keuangan Global.

Dilansir dari laman Reuters, banjir harga minyak rendah ke pasaran dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memberikan tekanan pada harga setelah gagalnya kesepakatan penurunan produksi dengan Rusia minggu lalu.

Harga minyak juga dipengaruhi oleh rekor penurunan di bursa saham dengan indeks Nikkei 225 Jepang anjlok 10% pada hari Jumat setelah pasar AS juga jatuh sejak terjadi Black Monday pada tahun 1987.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan larangan bepergian dari Eropa ke AS yang membuat pasar anjlok dan keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan penyebaran virus covid-19.