Harga minyak terus menguat di perdagangan Asia pada Selasa pagi, karena laju peningkatan produksi kelompok produsen utama OPEC bulan lalu lebih lambat dari yang diperkirakan, sementara konsumen minyak utama dunia China meningkatkan tingkat operasinya untuk memenuhi lonjakan permintaan solar.
Minyak mentah berjangka Brent naik 28 sen atau 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 84,99 dolar AS per barel pada pukul 01.17 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 19 sen atau 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 84,24 dolar AS per barel.
“Harga minyak mentah tampaknya masih siap untuk naik, dengan beberapa pedagang menunggu konfirmasi setelah persediaan minyak mentah EIA (Badan Informasi Energi AS) menunjukkan permintaan untuk sebagian besar produk menuju ke arah yang benar, sementara produksi AS stabil dan dengan OPEC+ mempertahankan rencana kenaikan bertahap 400.000 barel per hari,” kata Edward Moya, analis senior di OANDA.
Minyak reli ke tertinggi multi-tahun minggu lalu, dibantu oleh rebound permintaan pasca-pandemi dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, atau OPEC+, tetap berpegang pada peningkatan produksi bulanan bertahap sebesar 400.000 barel per hari (bph), meskipun ada permintaan untuk lebih banyak minyak dari konsumen utama.
Peningkatan produksi minyak OPEC pada Oktober kurang dari kenaikan yang direncanakan berdasarkan kesepakatan dengan sekutu, survei Reuters menemukan pada Senin, karena pemadaman paksa di beberapa produsen kecil mengimbangi pasokan yang lebih tinggi dari Arab Saudi dan Irak.
OPEC memompa 27,50 juta barel per hari (bph) pada Oktober, survei menemukan, naik 190.000 barel per hari dari bulan sebelumnya tetapi di bawah peningkatan 254.000 yang diizinkan berdasarkan kesepakatan pasokan.
Sementara itu, perusahaan minyak nasional di China telah meningkatkan laju operasi kilang, meningkatkan kebutuhan akan minyak mentah, untuk mencegah kekurangan solar di pengguna minyak terbesar kedua di dunia itu.
Stok minyak mentah AS diperkirakan telah meningkat minggu lalu, sementara persediaan bensin dan sulingan terlihat turun, jajak pendapat awal Reuters menunjukkan pada Senin (1/11/2021).
Jajak pendapat itu dilakukan menjelang laporan dari American Petroleum Institute, sebuah kelompok industri, yang dijadwalkan akan merilis laporannya pada Selasa, dan EIA, badan statistik Departemen Energi AS, yang akan dirilis pada Rabu (3/11/2021).