Minyak tergelincir, prospek suku bunga tinggi lampaui pasokan terbatas

0
69
[url=http://www.istockphoto.com/search/lightbox/18181579] [IMG]http://s1.zrzut.pl/Ag1lkAv.jpg[/IMG] [/url]

Harga minyak tergelincir di perdagangan Asia pada Selasa sore, di tengah kekhawatiran bahwa permintaan bahan bakar akan terhambat oleh bank-bank sentral utama yang mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, bahkan ketika pasokan diperkirakan terbatas.

Minyak mentah berjangka Brent merosot 87 sen menjadi diperdagangkan di 92,42 dolar AS per barel pada pukul 06.30 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS diperdagangkan 87 sen lebih rendah pada 88,81 dolar AS per barel.

“Kekhawatiran akan resesi ekonomi mungkin kembali mendominasi pergerakan pasar minyak karena melonjaknya imbal hasil obligasi AS menyusul sikap hawkish The Fed pekan lalu,” kata Tina Teng, analis pasar di CMC Markets di Auckland.

Para pengambil kebijakan ekonomi utama dunia, Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa, dalam beberapa hari terakhir telah menegaskan kembali komitmen mereka untuk melawan inflasi, yang menandakan kebijakan ketat mungkin akan bertahan lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

Suku bunga yang lebih tinggi memperlambat pertumbuhan ekonomi, sehingga membatasi permintaan minyak.

Secara terpisah pada Senin (25/9/2023), lembaga pemeringkat Moodys mengatakan bahwa penutupan pemerintahan AS akan merugikan peringkat kredit negara tersebut, sebuah peringatan yang muncul satu bulan setelah Fitch menurunkan peringkat AS satu tingkat karena krisis plafon utang.

Kekhawatiran properti China juga membebani sentimen, tambah Teng dari CMC, dengan pengumuman China Evergrande pada Senin (25/9/2023) malam bahwa mereka telah melewatkan pembayaran kupon obligasi yang mendorong kembali pesimisme investor terhadap sektor ini, yang telah lama menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.

Meskipun pasokan masih terbatas karena Rusia dan Arab Saudi telah memperpanjang pengurangan produksi hingga akhir tahun, Moskow pada Senin (25/9/2023) melonggarkan larangan sementara ekspor bensin dan solar, yang dikeluarkan secara terpisah untuk menstabilkan pasar domestik.

Dengan libur Golden Week China yang dimulai pada Minggu (1/10/2023) harga minyak dapat memperoleh dukungan dari peningkatan perjalanan dan permintaan produk minyak dari konsumen minyak terbesar kedua di dunia itu.

Harga minyak telah meningkat sekitar 30 persen sejak pertengahan tahun ini sebagian besar didorong oleh berkurangnya pasokan, menghapus 0,5 poin persentase dari pertumbuhan PDB global pada paruh kedua tahun ini, menurut JP Morgan.

Namun guncangan tersebut “tidak cukup besar untuk mengancam ekspansi itu sendiri”, JP Morgan menambahkan dalam sebuah catatan.

“Kami memperkirakan 94 dolar AS per barel hingga periode kuartal keempat 2023 yang merupakan kurva paling curam yang kami lihat sebelum OPEC kemungkinan mengurangi kendala pasokannya,” kata Baden Moore, kepala strategi karbon dan komoditas di National Australia Bank.