Minyak stabil di Asia, investor pertimbangkan penawaran dan permintaan

0
65
Night photograph of a huge industrial chemical plant and oil refinery installation in Southern California is adorned with a massive American flag.

Harga minyak sedikit berubah di awal perdagangan Asia pada Kamis pagi, karena investor mempertimbangkan kekhawatiran permintaan atas perlambatan ekonomi global terhadap perkiraan penurunan pasokan dari pengurangan produksi Saudi.

Minyak mentah berjangka Brent turun satu sen menjadi diperdagangkan di 76,94 dolar AS per barel pada pukul 01.10 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 5 sen menjadi diperdagangkan pada 72,58 dolar AS per barel.

Kedua harga acuan ditutup naik sekitar satu persen pada Rabu (7/6), didukung oleh rencana Arab Saudi untuk pengurangan produksi yang dalam, meskipun kenaikan harga tetap dibatasi oleh meningkatnya stok bahan bakar AS dan data ekspor China yang lemah.

“Kami mempertimbangkan untuk menurunkan harga minyak kami secara substansial dengan tidak adanya tindakan OPEC+ Minggu (4/6) lalu, tetapi bahkan penurunan 1 juta barel per hari tampaknya tidak akan mendukung kenaikan harga yang berkelanjutan,” kata analis Citi pada Kamis.

“Baik perkiraan OPEC maupun IEA memiliki angan-angan tentang percepatan pertumbuhan permintaan pada akhir tahun,” tambah para analis.

Stok minyak mentah AS turun minggu lalu, meskipun persediaan produk bahan bakar meningkat, data terbaru dari Badan Informasi Energi (EIA) menunjukkan pada Rabu (7/6).

Persediaan bensin naik 2,7 juta barel dalam seminggu, kata EIA, lebih tinggi dari ekspektasi para analis untuk kenaikan 880.000 barel.

Stok sulingan naik hampir 5,1 juta barel dalam seminggu, melebihi prediksi para analis untuk kenaikan 1,3 juta barel.

Persediaan bahan bakar AS yang lebih besar dari perkiraan meningkatkan kekhawatiran atas permintaan dari konsumen minyak utama dunia, terutama karena perjalanan diperkirakan telah meningkat lebih banyak selama akhir pekan Memorial Day.

Sementara itu, persediaan minyak mentah AS turun 451.000 barel dalam sepekan, sementara para analis memperkirakan kenaikan 1 juta barel.