Harga minyak naik tipis di awal perdagangan Asia pada Rabu, berada di level tertinggi baru dalam 10 bulan yang dicapai pada hari sebelumnya, karena ekspektasi akan berkurangnya pasokan global dan kekhawatiran akan gangguan pasokan di Libya melebihi kekhawatiran akan melambatnya permintaan di beberapa negara seperti China.
Patokan internasional minyak mentah berjangka Brent naik 8 sen atau 0,1 persen, menjadi diperdagangkan di 92,14 dolar AS per barel pada pukul 00.54 GMT.
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 14 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 88,98 dolar AS per barel.
Kedua harga acuan minyak tersebut melonjak hampir 2,0 persen pada Selasa (12/9/2023) dan ditutup pada level tertinggi sejak November 2022.
“Prospek permintaan yang bullish dari OPEC dan prediksi Badan Informasi Energi AS (EIA) mengenai penurunan persediaan minyak global memperkuat pandangan pasar mengenai pengetatan pasokan di masa depan,” kata Satoru Yoshida, analis komoditas di Rakuten Securities.
Berita tentang anggota OPEC, Libya, yang menutup empat terminal ekspor minyak di wilayah timur karena badai mematikan juga memberikan dukungan terhadap harga minyak, tambahnya.
“Tetapi kenaikan lebih lanjut mungkin terbatas karena ada juga tekanan negatif dari kekhawatiran yang masih ada mengenai melemahnya permintaan di China,” kata Yoshida.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tetap berpegang pada perkiraannya akan pertumbuhan permintaan minyak global yang kuat pada tahun 2023 dan 2024, dengan mengutip tanda-tanda bahwa negara-negara besar bernasib lebih baik dari perkiraan meskipun ada hambatan seperti suku bunga tinggi dan peningkatan inflasi.
Untuk menjaga pasokan tetap terbatas, Arab Saudi dan Rusia pekan lalu memperpanjang pengurangan pasokan sukarela sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir tahun.
OPEC, Rusia dan produsen sekutunya dikenal sebagai OPEC+.
Sementara itu, EIA mengatakan persediaan minyak global diperkirakan turun hampir setengah juta barel per hari pada paruh kedua tahun 2023, menyebabkan harga minyak naik dengan harga Brent rata-rata 93 dolar AS per barel pada kuartal keempat.
Namun stok minyak mentah, sulingan dan bensin AS naik minggu lalu, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API) pada Selasa (12/9/2023).
Stok minyak mentah AS naik sekitar 1,2 juta barel pada pekan yang berakhir 8 September, dibandingkan perkiraan para analis yang memperkirakan penurunan sekitar 1,9 juta barel.
Persediaan bensin naik sekitar 4,2 juta barel, sementara persediaan sulingan naik sekitar 2,6 juta barel.