Minyak naik di awal Asia ketika pasar tunggu data ekonomi utama China

0
79
Aerial view of twilight of oil refinery ,Shot from drone of Oil refinery plant ,refinery Petrochemical plant at dusk , Bangkok, Thailand

Harga minyak sedikit lebih tinggi di awal perdagangan Asia pada Kamis, pulih dari penurunan hari sebelumnya di tengah kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga AS di masa mendatang, dengan pasar sekarang menunggu data ekonomi utama China untuk indikasi permintaan.

Minyak mentah berjangka Brent terangkat 21 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 73,41 dolar AS per barel pada pukul 00.09 GMT.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 23 sen atau 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 68,50 dolar AS per barel, Kedua harga acuan turun 1,5 persen pada Rabu (14/6/2023) setelah Federal Reserve AS memproyeksikan lebih banyak kenaikan suku bunga tahun ini, memicu kekhawatiran lingkungan suku bunga yang lebih tinggi akan memperlambat ekonomi dan permintaan minyak yang lebih rendah.

Suku bunga yang lebih tinggi juga memperkuat dolar, membuat komoditas dalam mata uang AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Dolar AS naik 0,5 persen terhadap sekeranjang mata uang pada awal perdagangan Kamis.

Perhatian pada Kamis beralih ke China, importir minyak utama dunia, bersiap untuk mengumumkan data ekonomi utama Mei, termasuk penjualan ritel dan produksi industri.

Investor mencari tanda-tanda perbaikan dalam pemulihan ekonomi negara yang tidak merata atau stimulus lebih lanjut dari Beijing.

Menambah kegelisahan pasar tentang permintaan bahan bakar yang lebih lemah, Bank Sentral Eropa yakin akan menaikkan biaya pinjaman ke level tertinggi dalam 22 tahun pada Kamis dan membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan lebih lanjut.

Bank Sentral Inggris juga belum selesai dengan kenaikan suku bunga karena melawan inflasi, sebuah jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom menemukannya.

Dalam tanda bearish lain pada permintaan minyak, stok minyak mentah AS naik sekitar 8 juta barel dalam pekan yang berakhir 9 Juni, menurut data dari Badan Informasi Energi AS (EIA).

Para analis memperkirakan penurunan 500.000 barel.

Stok bensin dan solar juga naik lebih dari yang diperkirakan.