Minyak Mentah Turun Imbas Peningkatan Pasokan Minyak Mentah

0
82

Minyak turun sejak perdagangan Kamis pagi di Asia, melanjutkan tren penurunannya menyusul data resmi terbaru mengkonfirmasi peningkatan pasokan minyak mentah AS.

Minyak berjangka Brent turun tipis 0,18% menjadi $77,95 dan WTI berjangka turun tipis 0,03% menjadi $74,81. Namun, baik Brent dan WTI berjangka berhasil mencatat kenaikan kecil sejak pembukaan.

Setelah dua hari penurunan harga, beberapa pelaku pasar dapat mencari level resistensi berikutnya untuk ditembus setelah Brent berjangka naik di atas $80 untuk pertama kalinya di sekitar tiga tahun terakhir pada hari Selasa.

Data pasokan minyak mentah AS Administrasi Informasi Energi AS, yang dirilis pada hari Rabu, menunjukkan peningkatan sebesar 4,578 juta barel di pekan hingga 24 September. Angka ini kontras dengan perkiraan ekonom yang justru memperkirakan penurunan sebesar 1,652 juta barel.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute, yang dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan peningkatan 4,127 juta barel. Peningkatan itu terjadi ketika produksi AS kembali ke level kurang lebih sebelum hantaman Badai Ida yang melanda kawasan Teluk Meksiko pada akhir Agustus 2021, dengan produksi naik menjadi 11,1 juta barel per hari pekan lalu.

Di sisi produksi, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) secara luas diperkirakan akan mempertahankan kesepakatan yang menambah 400.000 barel per hari (bph) terhadap produksinya untuk November pada pertemuan berikutnya pada 4 Oktober.

Di Asia Pasifik, krisis listrik yang berkembang dan kekhawatiran pasar perumahan di China terus menjadi perhatian pasar. Menurut para analis, kejatuhan ekonomi apa pun di negara importir minyak mentah terbesar dunia itu akan berdampak pada permintaan bahan bakar.