Minyak mentah mencatat kenaikan sejak awal perdagangan sesi Rabu setelah OPEC dan sekutunya (OPEC+) berpegang pada rencana. Mereka secara hati-hati mengembalikan pasokan minyak pada bulan Juni dan Juli. Sementara itu, permintaan bahan bakar diperkirakan rebound kuat selama musim panas AS.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, disebut OPEC+, sepakat pada hari Selasa untuk mempertahankan rencana mereka untuk secara bertahap mengurangi pembatasan pasokan hingga Juli.
Komentar Menteri Energi Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman setelah pertemuan itu mendukung pasar, dengan mengatakan dia melihat pemulihan permintaan yang solid di Amerika Serikat dan China yang merupakan dua konsumen minyak terbesar dunia. Seraya menambahkan bahwa laju peluncuran vaksin “hanya dapat mengarah pada peningkatan lebih lanjut. penyeimbangan kembali pasar minyak global”.
Termasuk pemotongan ekstra melalui pengurangan Arab Saudi hingga Juli, kelompok produsen akan mengembalikan 700.000 barel per hari (bph) pada Juni dan 840.000 barel per hari pada Juli, analisa ING mengatakan.
Kenaikan harga minyak selama dua pekan terakhir telah dibatasi oleh kekhawatiran tentang potensi pencabutan sanksi minyak terhadap Iran, setelah pembicaraan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir membuat kemajuan, namun negosiasi menemui hambatan minggu ini.
Dua diplomat Barat dan seorang pejabat Iran mengatakan pembicaraan kemungkinan akan berhenti pada hari Kamis, tetapi tidak jelas apakah pembicaraan akan dilanjutkan sebelum pemilihan presiden Iran 18 Juni.
Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengecilkan potensi gangguan ke pasar, dengan mengatakan kelompok itu mengharapkan pengembalian ekspor Iran “akan terjadi secara tertib dan transparan” jika dan ketika kesepakatan nuklir tercapai.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terpantau diperdagangkan pada level $68,05, memperpanjang kenaikan 2,1% setelah liburan Memorial Day di Amerika Serikat pada hari Senin. Minyak WTI naik ke level tertinggi sejak Oktober 2018.
Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent terpantau diperdagangkan pada level $70,62 per barel, setelah melonjak 1,3% semalam, ketika mencapai level tertinggi sejak 8 Maret.