Minyak Mentah Anjlok Karena Kekhawatiran Gelombang Kedua Dari Pandemi dan Kenaikan Persediaan AS

0
112

JAVAFX – Minyak mentah berjangka terpantau turun pada perdagangan di bursa komoditi hari Rabu (13/5) di tengah kekhawatiran tentang kemungkinan gelombang kedua dari kasus virus corona di negara-negara yang mulai mengurangi penguncian, sementara data industri menunjukkan kenaikan dalam persediaan minyak mentah AS.

Kekhawatiran membayangi seruan lebih lanjut oleh Arab Saudi untuk pengurangan produksi yang lebih besar untuk menyeimbangkan pasar menyusul penurunan permintaan yang disebabkan oleh pandemi, setelah produsen terbesar OPEC mengatakan awal pekan ini bahwa pihaknya berencana untuk menambah pengurangan produksi lagi.

Minyak mentah Brent (LCOc1) turun 58 sen atau 1,9% pada level $29,40, setelah naik 1,2% pada hari Selasa kemarin. Minyak mentah AS turun 39 sen atau 1,5% di level $25,39 per barel, setelah melonjak hampir 7% pada sesi sebelumnya.

Pakar penyakit menular AS Anthony Fauci mengatakan kepada Kongres bahwa pelonggaran kuncian virus corona dapat memicu wabah baru penyakit, yang telah menewaskan 80.000 orang Amerika dan merusak ekonomi terbesar di dunia itu.

Wabah baru telah dilaporkan di Korea Selatan dan Cina, di mana krisis kesehatan dimulai sebelum menyebar ke seluruh dunia, mendorong pemerintah untuk mengunci miliaran orang, menghancurkan ekonomi dan permintaan minyak.

Di sisi pasokan, kabinet Arab Saudi telah mendesak negara-negara OPEC+ untuk mengurangi produksi minyak lebih lanjut untuk mengembalikan keseimbangan di pasar minyak mentah global, kantor berita negara melaporkan di Rabu pagi.

Pada hari Senin, Saudia Arabia mengatakan akan menambah pemotongan yang direncanakan dengan mengurangi produksi sebesar 1 juta barel per hari (bph) bulan depan, membawa hasil produksi turun menjadi 7,5 juta bph.

Organisasi Negara-negara Ekspor Minyak (OPEC) dan produsen lain seperti Rusia telah sepakat untuk memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari (bph) pada bulan Mei dan Juni, penurunan rekor, sebagai tanggapan terhadap 30 % penurunan permintaan bahan bakar global.

Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah naik 7,6 juta barel pekan lalu menjadi 526,2 juta barel, terhadap ekspektasi analis akan kenaikan 4,1 juta barel.

Namun, stok minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma turun 2,3 juta barel, kata API, yang, jika dikonfirmasi oleh data resmi, akan menjadi penarikan pertama sejak Februari.