Harga minyak melayang sedikit lebih rendah di perdagangan Asia pada Kamis sore, setelah naik lebih dari satu dolar AS di sesi sebelumnya karena kekhawatiran atas gangguan pasokan mereda dan pasar mencari bukti peningkatan permintaan bahan bakar.
Minyak mentah berjangka Brent tergelincir 7 sen atau 0,1 persen, menjadi diperdagangkan di 97,33 dolar AS per barel pada pukul 06.42 GMT.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 9 sen atau 0,1 persen, menjadi diperdagangkan di 91,85 dolar AS per barel.
Minyak sedang berjuang untuk menemukan arah, menunjukkan investor belum mencapai konsensus tentang prospek penawaran dan permintaan, kata analis dari Haitong Futures.
Persediaan minyak mentah AS naik 5,5 juta barel dalam minggu terakhir, Badan Informasi Energi AS mengatakan, lebih besar dari peningkatan yang diperkirakan 73.000 barel.
Produk bensin yang dipasok naik dalam minggu terakhir menjadi 9,1 juta barel per hari, meskipun angka itu masih menunjukkan permintaan turun 6,0 persen selama empat minggu terakhir dibandingkan dengan periode tahun lalu.
Premi untuk WTI berjangka bulan depan atas pemuatan barel dalam waktu enam bulan dipatok pada 4,38 dolar AS per barel pada Kamis, terendah dalam empat bulan, menunjukkan berkurangnya ketatnya pasokan yang cepat.
Dimulainya kembali aliran pipa Rusia-ke-Eropa Druzhba semakin menenangkan kekhawatiran pasar atas pasokan global.
Monopoli pipa minyak negara Rusia Transneft memulai kembali aliran minyak melalui kaki selatan pipa minyak Druzhba.
Ukraina telah menangguhkan aliran pipa minyak Rusia ke beberapa bagian Eropa Tengah sejak awal bulan ini karena sanksi Barat mencegahnya menerima biaya transit dari Moskow, kata Transneft, Selasa (9/8/2022).
Sementara itu, harga minyak secara fisik di seluruh dunia mulai melorot bersamaan dengan minyak berjangka, mencerminkan meredanya kekhawatiran atas gangguan pasokan yang dipicu Rusia dan meningkatnya kekhawatiran tentang kemungkinan perlambatan ekonomi global.
Laporan minyak bulanan dari Badan Energi Internasional (IEA) dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) diharapkan pada Kamis waktu setempat.