Minyak menguat di sepanjang sesi Jumat pagi Asia, bertahan di sekitar level tertinggi dua bulan. Minyak Brent menuju kenaikan mingguan terbesar dalam satu setengah bulan, di tengah prospek larangan Uni Eropa (UE) terhadap minyak Rusia dan memasuki musim panas AS.
Minyak berjangka Brent naik 0,21% menjadi $114,41 setelah naik hingga level 118,17 di awal sesi dan menuju kenaikan sekitar 4% untuk minggu ini. Sementara WTI berjangka naik tipis 0,09% menjadi $114,19 dan menuju kenaikan mingguan sekitar 0,7%.
Penguatan, baik kontrak minyak mentah Brent maupun WTI dalam mengakhiri perdagangan pekan ini tak lepas dari Komisi Eropa yang terus mencari dukungan dengan suara bulat dari semua 27 negara anggota blok yang diperlukan untuk menerapkan sanksi baru yang diusulkan terhadap Rusia.
Namun, Hongaria menjadi salah satu negara anggota yang tetap menjadi batu sandungan atas dukungan bulat ini. Negara itu membutuhkan tiga setengah hingga empat tahun untuk beralih dari minyak mentah Rusia dan melakukan investasi besar untuk menyesuaikan ekonominya, menurut seorang pejabat penting Hongaria, menambahkan bahwa Hongaria tidak dapat mendukung embargo minyak yang diusulkan UE sampai ada kesepakatan pada semua masalah.
Sementara itu, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) akan membiarkan kesepakatan produksi minyak 2021 tidak berubah di pertemuannya pada 2 Juni. Kartel dapat menaikkan target produksi Juli sebesar 432.000 barel per hari, menolak seruan Barat untuk peningkatan yang lebih cepat. untuk menurunkan harga yang melonjak, enam sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters.