Minyak Brent Menembus $ 70 Per Barel, Harga WTI Masih Turun

0
93
Taken with sony a7 II

JAVAFX – Harga Minyak mentah dalam perdagangan di bursa komoditi pada Kamis (04/04) berakhir beragam. Brent mampu menembus harga $70 per barel untuk pertama kalinya sejak November, sementara harga minyak mentah patokan AS West Texas Intermediate (WTI) harur turun untuk kedua kalinya.

Untuk kontrak pengiriman bulan Juni, harga minyak mentah Brent berakhir naik 9 sen, atau 0,1%, dengan berakhir pada $ 69,40 per barel setelah mampu mencapai harga tertinggi di $ 70,03. Ini merupakan harga penutupan tertinggi sejak 12 November. Sementara minyak mentah AS, turun 36 sen, atau 0,6%, menjadi $ 62,10 per barel.

Kenaikan secara terbatas ini terjadi di tengah kehati-hatian pasar keuangan yang meluas. Para investor bersabar untuk menunggu apa yang bisa menjadi terobosan dalam negosiasi perdagangan antara China dan AS, meskipun putaran akhir perundingan ini telah terbukti paling kontroversial.

Memang kesepakatan perdagangan AS-China telah berada di jalur positif. Sayangnya belum ada rincian yang nyata. Dengan demikian, perang tarif antara dua ekonomi terbesar didunia ini masih akan menghasilkan penurunan pertumbuhan global dimana hal ini akan memengaruhi perkiraan permintaan energi, dalam hal ini adalah minyak mentah.

Dalam perdagangan sebelumnya, harga minyak mundur, meskipun sedikit. Turunnya harga merupakan koreksi tipis setelah kenaikan yang tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS. Para pialang minyak mentah berusaha mengabaikan data inventaris  dengan lebih menitik beratkan pada angka penyesuaian statistic yang menyumbang sebagian besar kenaikan dalam perdagangan hari itu.

Sebagaimana dilaporkan, bahwa Lembaga Informasi Energi AS melaporkan bahwa persediaan minyak mentah naik 7,2 juta barel menjadi 449,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 29 Maret, meninggalkan mereka pada rata-rata lima tahun. Analis yang disurvei oleh S&P Global Platts telah menghasilkan perkiraan konsensus untuk penurunan 100.000 barel. Namun, American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa telah melaporkan kenaikan 3 juta barel dalam persediaan.

Harga Patokan AS naik hampir 37% pada tahun ini, sementara Brent telah rally sekitar 29% karena anggota OPEC dan produsen minyak utama lainnya, termasuk Rusia, tampaknya tetap dengan janji mereka untuk membatasi produksi minyak sekitar 1,2 juta barel. satu hari dari level Oktober untuk paruh pertama tahun ini.

Pasar menilai terjadi keseimbangan antara peningkatan produksi minyak serpih AS dengan upaya OPEC bersama sekutu-sekutu mereka dalam mengurangi produksi. Kondisi ini memberi keuntungan bagi organisasi yang dipimpin oleh Arab Saudi, setelah sejumlah perusahaan minyak serpih mulai pulih dari penurunan harga minyak pada Q4 dan kini mulai mengurangi sebagian produksi mereka. (WK)