Minyak beragam, pasar mencerna pasokan ketat dan kekhawatiran resesi

0
67
Aerial image of a large oil rig and a unique looking support vessel.

Harga minyak beragam di perdagangan Asia pada Jumat sore, terangkat oleh kekhawatiran pasokan karena perhatian beralih ke pertemuan antara OPEC dan sekutu mereka berikutnya, sementara kekhawatiran resesi ekonomi membatasi kenaikan.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman September naik 67 sen atau 0,7 persen, menjadi diperdagangkan di 97,09 dolar AS per barel pada pukul 06.40 GMT, membalikkan kerugian sesi sebelumnya dan di jalur untuk kenaikan hampir 3,0 persen minggu ini.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September, yang akan berakhir pada Jumat, turun 12 sen atau 0,1 persen, menjadi diperdagangkan di 107,02 dolar AS per barel.

Kontrak Oktober yang lebih aktif naik 48 sen atau 0,5 persen, menjadi diperdagangkan di 102,31 dolar AS per barel.

“Ini tentu terasa seperti kita kembali ke mode trade-off (situasi penuh ketidakpastian) lagi, di mana sentimen bergeser antara risiko resesi di semester kedua dan pasar yang kekurangan pasokan secara fundamental,” kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.

Pendorong utama adalah pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) berikutnya dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, bersama-sama disebut OPEC+, pada 3 Agustus.

Produsen sekarang telah membatalkan rekor pemotongan pasokan 9,7 juta barel per hari (bph) yang mereka sepakati pada April 2020, ketika pandemi COVID-19 menghantam permintaan.

“Harga minyak memiliki sedikit peluang untuk (membukukan) kerugian yang dalam karena dolar AS yang lemah dan krisis pasokan yang sedang berlangsung,” kata analis CMC Markets, Tina Teng, dikutip dari Reuters.

Keputusan untuk tidak menaikkan produksi akan mengecewakan Amerika Serikat setelah Presiden AS Joe Biden mengunjungi Arab Saudi bulan ini dengan harapan mencapai kesepakatan tentang produksi minyak.

Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan pada Kamis (28/7/2022) bahwa pemerintah optimis tentang pertemuan OPEC+, dan mengatakan pasokan tambahan akan membantu menstabilkan pasar.

Namun demikian, para analis mengatakan akan sulit bagi OPEC+ untuk meningkatkan pasokan karena banyak produsen berjuang untuk memenuhi kuota produksi mereka akibat kurangnya investasi di ladang minyak.

“Produksi OPEC dibatasi, meskipun pasokan stabil di Libya dan Ekuador.

Kurangnya investasi di banyak negara anggota akan membuat produksi dibatasi,” kata analis ANZ Research.