Minyak Belum Menemukan Dasarnya, Emas Berpeluang Bersinar Lagi

0
168

JAVAFX – Harga minyak berada di bawah, dimana WTI menetap di bawah $ 20 pada hari Rabu (15/04/2020), untuk pertama kalinya sejak 2002. Perkembangan terakhir adalah tercapainya kesepakatan OPEC ++.

Sayangnya, pasar masih dihantui dengan kondisi Oversupply yang berada pada tingkat ekstrem sehingga penyimpanan menjadi terbatas. Ketika minyak mengancam akan tumpah dari penyimpanan dan barel, harga juga akan tumpah.

Menurut laporan, AS sedang mempertimbangkan untuk membayar perusahaan minyak terlebih dahulu untuk melakukan ekstraksi emas hitam ini di masa depan. Namun apakah itu akan membantu menstabilkan pasar?.

Bisa, tapi untuk sementara. Berapa banyak yang bisa dikeluarkan AS untuk ekstraksi minyak di masa depan? Mengingat itu juga harus berurusan dengan sejumlah factor pendukung dimana negara itu juga setengah terkunci. Pengumuman itu memang dapat memberikan dukungan, tetapi diragukan bisa berkelanjutan.

Ini adalah situasi untung-rugi untuk minyak. Permintaan jatuh dengan sepertiga dari dunia lumpuh. Perang Arab Saudi dengan Rusia tidak membantu. Benar keduanya telah menyetujui melakukan sejumlah pengurangan produksi baru, tetapi pasar terlalu banyak menimbun dan permintaan tidak dapat ditemukan meski ada kemungkinan permintaan China akan naik.

Ada candaan bahwa harga komoditas ini gratis, memang sulit untuk bisa menjadi kenyataan bahwa harga minyak bisa jatuh lebih jauh dalam skenario dunia saat ini. Tentu  tetap saja tidak sampai $ 0,00 per barel. Pun demikian, harga WTI masih mungkin berkubang di sekitar $ 15,00 per barel.

Kembali bahwa semua itu akan tergantung pada kurva permintaan, tentu saja masih harus melihat pada pemulihan ekonomi. Tak heran bila saat ini muncul tekanan di AS untuk membuka kembali Lockdown setidaknya bagian dari ekonomi.

Dukungan harga pemerintah dan intervensi Trump dalam negosiasi minyak lebih tentang membantu industri sempalan di AS daripada apa pun. Begitu AS dan negara-negara lain mencabut lockdown, permintaan pasti akan naik. Namun prosesnya kemungkinan akan bertahap.

Kesepakatan OPEC – Rusia akan semakin baik jika mendapat dukungan dari AS, meski tidak banyak bisa membuat stabilitas harga. Bahkan jika dan ketika AS dan ekonomi lain dibuka kembali. Perlu waktu, baik secara domestik maupun internasional, dimana penggunaan mobil akan membutuhkan waktu cukup lama untuk pulih, mungkin lebih lama dari kebanyakan industri lain

Permintaan minyak akan menjadi yang terakhir meningkat. Hidup akan menjadi lebih lokal untuk sementara waktu.

Disisi lain, perseteruan AS dan Kanada telah mengubah industri pada tingkat yang sangat mendasar. Permintaan kejutan dari virus baru saja membuatnya sangat sangat sederhana. Tidak ada poin choke produksi lagi

Ada terlalu banyak pasokan sebelum krisis, Minyak jatuh pada akhir 2014 dan membuat pemulihan yang tidak terlalu baik pada 2016. Dan kemudian datanglah penurunan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saya kira permintaan tidak akan pernah kembali ke level pra-korona.  Saya setuju. Ada kemungkinan bahwa virus akan mengkonfirmasi tren yang sudah terjad,  percaya atau tidak, dampak lingkungan juga sedang diteliti untuk mereka yang peduli

Di satu sisi, angka klaim pengangguran AS sangat mencengangkan dan memberikan fokus yang sangat dibutuhkan pada biaya krisis kesehatan masyarakat. Ada kemungkinan pada Q2 AS dalam resesi,  dimana pemulihan yang akan lebih nyata akan, akibat penundaan.

Permintaan emas, di sisi lain, mungkin akan terus meningkat. Kita telah melihat harganya pecah minggu ini, dengan latar belakang skema QE Federal Reserve. The Fed memang tidak pernah menentang aturan lama Wall Street.

Muncul perkiraan harga emas akan menguji kembali puncak harga 2011, di 1.800 hingga ke harga $ 2.000 per troy ons. Pergerakannya sendiri telah substansial dengan kenaikan 19% dari level rendah pada 20 Maret yang menjadi sinyal tren bullish.

Lockdown yang dilakukan pada aktivitas penambangan memberikan dorongan kuat pada sentiment bullish. Dengan demikian, kenaikan ini bukan hanya permintaan spekulatif di pasar keuangan, tetapi juga masalah pasokan emas secara fisik.

Memang di pertengahan Maret, logam mulia menderita mode “jual “, tetapi sejak itu pulih. Saya berpikir bahwa ketika krisis keuangan dapat dihindari, ia dapat dengan tenang bergerak lebih tinggi.

Presiden ECB Christine Lagarde telah menegaskan kembali komitmennya untuk apa pun yang diperlukan. Mungkin dengan aksi bank sentral yang lebih, emas memiliki potensi naik lebih lanjut. Sepertinya Mario Draghi mendapat tempat dalam sejarah klise. ECB tidak memiliki dampak di Uni Eropa bahwa Fed tidak di AS. Sayangnya bagi orang Eropa masalah struktural. Sebagian besar sistem keuangan dunia berjalan berdasarkan dolar dan The Fed baru saja memberikan jumlah yang besar. Jadi untuk emas, fokusnya adalah pada The Fed daripada bank sentral lainnya.

Intinya, emas naik, dan minyak turun, setidaknya sampai beberapa kepastian ada dalam penanganan wabah Corona. Pertanyaan menarik kemudian adalah akankah terjadi sebaliknya ketika pandemi ini mereda, mengingat ketika ini mereda, banyak hal akan berubah di dunia ini.(WK)