Mimpi Buruk Harga Emas Muncul Lagi

0
145

JAVAFX – Mimpi buruk harga emas muncul lagi pada perdagangan Senin kemarin dengan menciptakan situasi jual kembali dipicu adanya keluh kesah Presiden Trump terhadap Presiden Iran Hasan Rouhani..

Harga emas kemarin sempat membaik setelah Presiden Trump menuduh Uni Eropa dan China telah memanipulasi pergerakan mata uangnya agar tetap bernilai rendah dan terus berusaha menahan kenaikan suku bunganya sehingga dolar AS terus menguat. Trump melihat bahwa situasi seperti ini merupakan kondisi yang tidak adil bagi ekonomi AS yang terlihat tidak seimbang dalam melakukan transaksi perdagangannya.

Seperti kita ketahui beberapa waktu sebelumnya harga emas terus alami tekanannya dan menciptakan level terburuk sepanjang tahun ini serta berada di level terendahnya sejak Juli 2017 lalu di mana pemicunya salah satunya adalah pernyataan dari ketua the Fed Jerome Powell. Dalam pernyataannya di hari pertama, Powell menyatakan bahwa perekonomian AS masih solid di mana tingkat tenaga kerja yang ketat dan inflasi yang sesuai dengan keinginan bank sentral sehingga tahun ini dipastikan suku bunga akan naik tiap 3 bulan.

Namun rupanya penguatan emas tidak berlangsung lama karena Presiden Iran Hasan Rouhani menuduh AS sebagai pusat dari teroris dunia. Dan Presiden Trump pun bereaksi bahwa Iran sebaiknya jangan melawan AS. Ketegangan geopolitik ini membuat saf haven dolar berkembang dan berimbas bagi pelemahan emas.

Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $6,40 atau 0,52% di level $1224,70 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup melemah $0,15 atau 0,96% di level $15,40 per troy ounce.

Wacana jual emaw juga karena masalah perubahan kebijakan yang akan diambil bank sentral Jepang berkaitan dengan terus rendahnya tingkat inflasi Jepang membuat imbal hasil AS meningkat drastis semalam sehingga menggerus emas akhirnya.

Sebetulnya sisi jual emas masih dipengaruhi oleh pernyataan the Fed pekan sebelumnya. Sebelumnya laporan tengah tahun dari bank sentral AS, Federal Reserve di hadapan parlemen di akhir pekan lalu seakan membangkitkan rasa jual lagi pada emas dan mendekatkan diri ke harga terendah 7 bulannya dan sekaligus ditutup di area yang negatif. The Fed menyatakan bahwa pertumbuhan ekonominya masih akan terus mendukung kebijakan suku bunganya yang masih bisa naik di tahun ini. Tentunya mendengar kata suku bunga, maka harga emas memang menjadi tidak menarik lagi dikoleksi.

Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup negatif di mana bursa DowJones turun 0,06%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,28% di level 94,631. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu data flash manufaktur zona euro dan AS.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi