Meta, pada Selasa (29/8), mengatakan pihaknya telah menghapus ribuan akun Facebook yang merupakan bagian dari operasi spam online yang dijalankan oleh China dalam upayanya menonjolkan negara tersebut dan mengecam pihak Barat.
Kampanye tersebut, yang dikenal sebagai “Spamouflage,” aktif di lebih dari 50 platform dan forum termasuk Facebook, Instagram, TikTok, YouTube dan X, yang dulu lebih dikenal sebagai Twitter, ungkap laporan ancaman Meta.
“Kami mengkaji bahwa ini merupakan operasi pengaruh terbesar, namun tidak sukses, yang kami ketahui eksis di dunia sekarang,” kata pemimpin intelijen ancaman global Meta, Ben Nimmo.
“Dan kami telah mampu mengaitkan Spamouflage ini kepada sejumlah individu yang berkaitan dengan penegak hukum China.” Lebih dari 7.700 akun Facebook bersama 15 akun Instagram berhasil dimatikan dalam apa yang oleh Meta gambarkan sebagai tindakan penghapusan akun terbesar di platform raksasa teknologi itu.
Jaringan yang beroperasi tersebut biasanya mengunggah pujian-pujian untuk China dan provinsi Xinjiang, serta mengkritik AS, kebijakan negara Barat, dan juga para pengecam pemerintah China termasuk jurnalis dan peneliti, kata laporan Meta itu.
Operasi tersebut berasal dari China dan menyasar sejumlah target yang mencakup Taiwan, AS, Australia, Inggris, Jepang, dan audiens global yang menguasai bahasa China.
Akun atau halaman Facebook atau Instagram yang diidentifikasi sebagai bagian dari “operasi penyebaran pengaruh yang besar dan subur serta tersembunyi” itu dinonaktifkan karena melanggar aturan Meta terkait perilaku menipu yang terkoordinasi pada platform tersebut.
Tim dari Meta mengatakan jaringan tersebut tampaknya hanya mendapatkan sedikit interaksi, di mana banyak warganet yang cenderung berkomentar bahwa unggahan dari jaringan itu dipenuhi klaim palsu.