Meski tak akan Ikuti Debat Capres Pertama Partai Republik, Popularitas Trump Tetap Melangit

0
64

Acara besar pertama dari kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2024 akan diselenggarakan pada Rabu (23/8) ketika para bakal calon presiden dari Partai Republik bertemu di panggung debat di Kota Milwaukee, Wisconsin.

Berdasarkan aturan Partai Republik, sedikitnya terdapat sembilan kandidat yang telah memenuhi syarat untuk berada di atas panggung Fiserv Forum.

Namun, calon paling unggul, yaitu mantan Presiden Donald Trump, mengatakan ia tidak akan hadir dalam acara tersebut.

Hanya sedikit dari peserta debat itu yang diperkirakan akan mengkritik Trump secara blak-blakan.

Mantan Gubernur New Jersey Chris Christie adalah pengecualian.

Kandidat lainnya seperti Gubernur Florida Ron DeSantis, yang mencalonkan diri sebagai kandidat kedua setelah Trump, dan mantan Gubernur South Carolina, Nikki Haley, telah mengambil pendekatan yang lebih terukur, dengan harapan dapat meyakinkan basis partai yang tetap setia pada Trump bahwa mereka dapat mengimplementasikan agenda “Make America Great Again” dari kelompok sayap kanan pendukung mantan presiden tersebut tanpa beban hukum dan kontroversi lainnya.

Ada pula mantan wakil presiden Trump, Mike Pence, yang mempertahankan sertifikasi seremonial atas hasil pemilu 2020 yang bertentangan dengan keinginan Trump.

Ia masih berada di angka satu digit lebih rendah di sebagian besar jajak pendapat calon pemilih Partai Republik tahun 2024.

Banyak Tokoh Partai Republik Siap Bertarung Selain Pence, Christie, DeSantis dan Haley, tokoh-tokoh lain yang kemungkinan besar akan tampil di atas panggung dalam acara yang diselenggarakan oleh Fox News itu adalah pengusaha asal Ohio Vivek Ramaswamy, Senator South Carolina Tim Scott, Gubernur North Dakota Doug Burgum, dan pengusaha asal Michigan Perry Johnson.

Masih belum jelas apakah mantan Gubernur Mississippi Asa Hutchinson, Wali Kota Miami Francis Suarez, dan mantan anggota Kongres dari negara bagian Texas Will Hurd telah memenuhi kualifikasi penggalangan dana kampanye yang ditetapkan oleh Komite Nasional Partai Republik (RNC).

Trump memasang pernyataan di platform media sosialnya, Truth Social, pada Minggu (20/8), bahwa karena keunggulannya yang besar dalam jajak pendapat dan prestasinya yang dikenal selama satu masa jabatannya sebagai presiden, maka “AKU TIDAK AKAN MELAKUKAN DEBAT.” Trump dilaporkan mengacu pada dua debat pertama pemilihan pendahuluan yang ditayangkan di Fox News, termasuk debat pada bulan September mendatang di California, yang membuka kemungkinan bahwa dia bersedia menghadapi saingannya dari Partai Republik di atas panggung pada musim kampanye nanti.

Trump Kritisi Fox News Mantan presiden itu baru-baru ini juga bersikap kritis terhadap Fox News, yang mendukung pencalonannya dalam dua pemilihan presiden terakhir.

Namun kerajaan media milik taipan Rupert Murdoch itu telah mengambil pendekatan yang lebih terukur terhadap Trump di tengah-tengah persaingan ketat para kandidat dari Partai Republik.

Trump juga telah menyatakan ia tidak akan menandatangani “sumpah setia” RNC, yang meminta semua kandidat yang kalah dalam pemilihan pendahuluan untuk mendukung calon yang diusungnya, sebagai salah satu syarat untuk berpartisipasi dalam debat Milwaukee.

“Kejutan, kejutan…

orang yang keluar dari penjara dengan jaminan dari empat yurisdiksi dan tidak dapat mempertahankan perilakunya yang tercela, berlari ketakutan dan bersembunyi dari panggung debat,” cuit Chris Christie di Twitter pada Jumat (18/8) lalu; mengisyaratkan retorika yang akan dilontarkannya terhadap calon paling unggul yang tidak akan hadir dalam debat pada Rabu mendatang itu.

Christie menambahkan Trump adalah “seorang pecundang bersertifikat dan pengecut yang terverifikasi.” Meskipun Trump tidak hadir, dan aksi saling kecam dengan Christie dan kandidat lainnya tidak akan terjadi pada Rabu besok, sebagian besar perdebatan itu diperkirakan akan membahas tentang Trump, termasuk tentang lebih dari 90 tuduhan kejahatan yang dihadapi mantan presiden itu atas dugaan kejahatan yang dilakukan sebelum, selama, dan setelah masa kepresidenannya.