Hampir semua sektor pasar saham Asia masih lemah pada sesi perdagangan Senin menyusul penurunan dalam 3 hari berturut-turut pasar saham AS di sesi Jumat, imbas dari kelanjutan pelemahan saham pada sektor teknologi dan mandegnya paket stimuslus AS. Kondisi ini diperburuk oleh kekhawatiran pemulihan ekonomi global dan lonjakan kasus virus korona di sejumlah negara di Eropa.
Pasar saham Australia menuruskan penurunan dari sesi sebelumnya. Indeks acuan S&P/ASX 200 kehilangan 40.80 poin atau 0,70 persen ke level 5.823,70. Indeks All Ordinaries turun 42,50 poin atau 0,70 persen ke level 6.015,10. Pasar saham ditutup turun pada sesi Jumat. Pasar Jepang ditutup untuk hari ini. Perdagangan lainnya di Asia, pasar saham Shanghai, Selandia Baru dan Hong Kong semuanya melemah, sementara Korea Selatan dan Malaysia bergerak turun. Sementara pasar Singapura, Taiwan dan Indonesia berhasil menguat.
Di pasar mata uang, dolar Australia masih melemah terhadap dolar AS pada sesi Senin pagi di Asia. Aussie berada di level $0.7311, dibandingkan di level $0.7315 pada sesi Jumat namun masih berpeluang naik. Jika berhasil menembus 0.7333 level tertinggi Jumat, aussie berpeluang menuju 0.7343. Jika gagal menembus level tersebut, aussie akan koreksi ke level terendah hari ini di level 0.7285 dan cenderung akan bergerak pada rentang sempit.