Meski Hadapi Puluhan Dakwaan, Trump Berkeras Dirinya Tak Lakukan Kesalahan

0
71
President Donald Trump speaks about the coronavirus in the Rose Garden of the White House, Tuesday, April 14, 2020, in Washington. (AP Photo/Alex Brandon)

Mantan Presiden Amerika Donald Trump mengatakan ketika ia meninggalkan jabatannya pada tahun 2021, ia memutuskan untuk tidak mengampuni dirinya sendiri dari kemungkinan dakwaan kriminal.

Trump, yang menghadapi puluhan dakwaan, menolak untuk mengesampingkan hal itu jika ia memenangkan pemilu 2024.

Hal ini disampaikannya dalam wawancara di program “Meet the Press” stasiun televisi NBC, yang disiarkan hari Minggu (17/9).

Trump mengatakan dia mendapat saran yang berbeda-beda dari para ajudan untuk mengampuni dirinya sendiri pada hari-hari terakhir masa kepresidenannya selama empat tahun, namun akhirnya dia mengambil keputusan yang tegas: “Izinkan saya memberi tahu Anda.

Saya mengatakan “hal terakhir yang akan saya lakukan adalah memberikan pengampunan kepada diri saya sendiri.” Hadapi Puluhan Dakwaan Federal dan Negara Bagian Trump – yang kini sedang menghadapi 44 dakwaan federal yang dapat dia ampuni dan 47 dakwaan negara bagian yang tidak dapat dia ampuni – tidak secara langsung menolak untuk membebaskan dirinya dari setidaknya beberapa dakwaan.

“Saya pikir itu sangat tidak mungkin,” kata Trump.

“Salah saya, apa? Saya tidak melakukan kesalahan apa pun.

Apakah karena saya menantang pemilu, mereka ingin memenjarakan saya?” Trump, yang berusia 77 tahun, menegaskan ia tidak khawatir akan dipenjara selama bertahun-tahun jika terbukti bersalah atas salah satu dari empat dakwaan yang dihadapinya.

Tiga sidang akan dimulai pada paruh pertama tahun 2024 dan sidang keempat dapat dijadwalkan dalam beberapa minggu mendatang, meskipun masalah hukum yang tertunda dapat menunda salah satu dari proses tersebut.

Trump: Saya Tidak Memikirkan akan Masuk Penjara Ditanya tentang kemungkinan masuk penjara, Trump menjawab, “Saya bahkan tidak memikirkan itu.” Ditambahkannya, “Saya kira saya mempunyai pandangan berbeda.

Ada beberapa orang yang mendatangi saya dan bertanya, Bagaimana Anda melakukannya, Pak? Bagaimana Anda melakukannya? Saya bahkan tidak memikirkannya.

Saya tidur,” katanya seraya menambahkan, “karena saya benar-benar merasa bahwa, pada akhirnya, kita akan menang.” Trump, kandidat calon presiden terkemuka dari Partai Republik untuk pilpres 2024, dengan gigih mempertahankan pendiriannya bahwa pemilu 2020 telah dicurangi sehingga Joe Biden dari Partai Demokrat mengalahkannya, meskipun puluhan hakim telah menolak klaimnya dan banyak penghitungan ulang di negara bagian-negara bagian yang menjadi medan pertarungan politik telah mengukuhkan kemenangan Biden.

Trump mengatakan bahwa ia masih percaya pada demokrasi AS, namun ia tidak memberikan pernyataan yang pasti.

“Saya percaya.

Saya percaya,” katanya.

“Tapi demokrasi harusnya adil.

Demokrasi ini, saya tidak menganggap kita memiliki demokrasi saat ini.” Trump menilai dakwaan yang dihadapinya tidak adil.

Dia menghadapi tuduhan mencoba mengubah hasil pemilu 2020 secara ilegal, salah menangani dokumen rahasia yang dibawanya ketika meninggalkan Gedung Putih, dan memalsukan pembukuan bisnis di perusahaan real estatnya untuk menyembunyikan pembayaran uang tutup mulut kepada seorang aktris film porno menjelang pencalonannya sebagai presiden pada tahun 2016.

Trump Senang Dipuji Putin Dalam wawancara itu, Trump juga berbicara tentang mengakhiri perang Rusia di Ukraina dan nasib Taiwan, wilayah pulau berpemerintahan sendiri yang diklaim oleh China sebagai bagian dari wilayahnya.

Mantan pemimpin AS ini mengatakan ia menghargai Presiden Rusia Vladimir Putin yang baru-baru ini memujinya dengan mengatakan bahwa Trump dapat menyelesaikan perang Rusia melawan Ukraina, meskipun Trump tidak menjelaskan secara spesifik bagaimana ia akan melakukannya.

“Karena itu berarti apa yang saya katakan benar,” kata Trump.

“Saya akan membawa Putin dan Zelenskyy ke sebuah forum untuk mempertemukan mereka.

Dan saya akan membuat kesepakatan.

Saya akan membuat kesepakatan.

Itu akan jauh lebih mudah sebelum dimulai.” Trump tidak menunjukkan sikap yang jelas tentang bagaimana dia akan menghadapi kemungkinan invasi China ke Taiwan.

Dia mengelak soal apakah dia akan mengerahkan pasukan AS untuk membela Taiwan, seperti yang dikatakan Biden.

“Saya tidak akan mengatakannya.

Saya tidak akan mengatakannya,” kata Trump.

“Karena jika saya mengatakannya, saya akan mengumbarnya.

Anda tahu, hanya orang bodoh yang akan mengumbarnya,” pungkasnya.