Dua faktor secara dominan mendorong kenaikan harga emas baru-baru ini ke level tinggi dan tetap kokoh hingga menjelang akhir pekan ini. Inflasi terus memanas, dengan berlanjutnya laporan terakhir yang menunjukkan bahwa tingkat inflasi terus melonjak ke titik yang lebih tinggi. Sementara ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina terus meningkat. Hari ini Amerika Serikat bahkan mengeluarkan pernyataan ada indikasi bahwa Rusia melanjutkan penumpukan pasukannya di perbatasan Ukraina.
Hingga Kamis, (17/02/2022) 04:50 WIB, harga emas ditetapkan pada $1870,70, setelah naik $14,40 atau 0,78%. Emas di pasar Spot juga telah menunjukkan kenaikan signifikan hari ini sebesar $15,60 atau 0,85% dan ditetapkan pada $1868,30.
Disatu sisi, pelemahan dolar AS memang memberikan penarik yang moderat. Saat ini, indeks dolar turun 0,19% dan tetap di 95,815. Melemahnya dolar AS hari ini telah dikaitkan dengan rilis risalah dari pertemuan FOMC terakhir, yang menunjukkan sedikit perubahan dari pernyataan terakhir dan konferensi pers. Namun, karena risalah tersebut tidak mengandung nada yang lebih hawkish daripada pernyataan tersebut, risalah tersebut ditafsirkan sebagai Federal Reserve yang lebih dovish.
Sementara laporan PPI (Indeks Harga Produsen) yang dirilis kemarin oleh Biro Statistik Tenaga Kerja. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa harga grosir telah meningkat 1% pada bulan Januari, membuat tahun ke tahun meningkat sebesar 9,7%. Pentingnya laporan ini tidak dapat diremehkan karena peningkatan biaya bagi perusahaan yang memproduksi barang dan jasa pada titik tertentu akan tercermin dalam harga yang lebih tinggi di tingkat eceran.
Minggu lalu pada hari Kamis, 10 Februari, pemerintah merilis CPI-U (Indeks Harga Konsumen) untuk Januari 2022. Laporan tersebut menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan saat ini telah meningkat menjadi 7,5%. Tingkat inflasi ini menandai kenaikan satu bulan terbesar sejak Februari 1982. Baik indeks CPI maupun tingkat inflasi inti naik ke tingkat di atas ekspektasi para ekonom.
Laporan berikutnya untuk PCE (indeks inflasi pilihan yang digunakan oleh Federal Reserve) akan dirilis pada 25 Februari. Namun, angka Desember dirilis pada 28 Januari dan juga menunjukkan lonjakan tekanan inflasi yang luar biasa. Indeks harga PCE mencerminkan perubahan harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen di Amerika Serikat tetapi menghilangkan elemen kunci seperti biaya energi dan makanan. Meski demikian, tingkat inflasi vis-à-vis PCE untuk Desember 2021 saat ini tetap di 5,8%.
Dari medan laga di Eropa, untuk pertama kalinya sejak dimulainya penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina, tampaknya ada kemungkinan bahwa krisis ini akan mereda. Ini didasarkan pada pernyataan Vladimir Putin yang mengatakan bahwa mereka memindahkan pasukan dari perbatasan. Namun, keyakinan bahwa krisis geopolitik telah mereda bisa berumur pendek. New York Times menulis bahwa Rusia mengatakan akan terus menarik pasukan kembali dari dekat Ukraina, tetapi Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan kepala NATO mengatakan mereka tidak melihat indikasi penarikan. Para pejabat Barat dengan hati-hati mengharapkan solusi diplomatik untuk krisis tersebut.
Baik NATO, maupun Amerika Serikat, telah mengakui bahwa mereka tidak memiliki bukti nyata bahwa mundurnya Rusia telah terjadi. Pernyataan AS dan NATO berbeda dengan pernyataan menteri pertahanan Rusia yang tidak hanya mengumumkan lebih banyak penarikan pasukan, tetapi juga merilis video yang menunjukkan kereta penuh kendaraan lapis baja menyeberang ke daratan Rusia dari Krimea.
Tampak jelas bahwa peristiwa fundamental utama yang telah memindahkan emas ke level tertinggi delapan bulan saat ini tetap tertanam kuat baik dalam berita maupun yang lebih penting sentimen pasar bullish untuk emas sebagai aset safe-haven. Harga emas telah bergerak lebih tinggi berdasarkan peristiwa fundamental daripada tingkat teknis. Sementara emas melunak sekitar $12 kemarin, kenaikan $15 hari ini menghapus penurunan kemarin, dan semua hal dianggap sama, kita bisa melihat pengujian ulang $1880 pada akhir minggu.
