Menteri AS: Perbatasan AS Tidak Terbuka, Migran Mungkin Dideportasi

0
80

Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Alejandro Mayorkas, Rabu (10/5), menyampaikan pidato menjelang berakhirnya pembatasan perbatasan terkait COVID-19, yang dikenal sebagai Title 42.

Ia menegaskan bahwa perbatasan “tidaklah terbuka” dan bahwa pendatang ilegal “akan segera dipulangkan.” “Saya tegaskan kembali bahwa dicabutnya pembatasan perbatasan terkait Title 42, tidak berarti perbatasan kami terbuka.

Malahan, sebaliknya,” kata Mayorkas.

Amerika meluncurkan peraturan baru, Rabu, yang akan menolak suaka bagi umumnya migran yang melintasi perbatasan Amerika-Meksiko secara ilegal.

Ini bagian penting dari rencana penegakan peraturan oleh Presiden Joe Biden sementara Title 42 berakhir.

Peraturan tersebut membuka asumsi baru bahwa migran yang tiba di perbatasan, tidak memenuhi syarat untuk mendapat suaka jika mereka melewati negara lain tanpa mencari perlindungan dulu di tempat lain atau jika tidak melalui jalur hukum untuk masuk ke Amerika Serikat.

Mayorkas mengatakan aturan baru itu akan berarti konsekuensi yang lebih tegas bagi mereka yang masuk ke Amerika secara ilegal.

Mereka tidak akan langsung diusir ke Meksiko, tetapi akan dideportasi dan selama lima tahun tidak boleh ke Amerika jika tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan suaka.

“Pendekatan keseluruhan kami adalah membangun jalur yang sah bagi orang-orang untuk datang ke Amerika dan menerapkan konsekuensi yang lebih tegas bagi mereka yang memilih untuk tidak menggunakan jalur itu,” kata Mayorkas pada konferensi pers di Washington.

Ia menyalahkan Kongres yang “selama lebih dari 20 tahun,” tidak menyetujui reformasi imigrasi yang berarti.

Ia menambahkan bahwa anggota parlemen gagal menyediakan dana yang diminta pemerintahan Biden untuk agen-agen perbatasan, fasilitas, dan transportasi.

Pemerintahan Biden kesulitan menghadapi membludaknya migran yang melintasi perbatasan secara ilegal.

Jumlah mereka sudah mencapai rekor sementara pembatasan terkait COVID-19, yang pertama kali diterapkan pada Maret 2020, akan dicabut pada Kamis tepat sebelum tengah malam.

Migran telah berkumpul di Meksiko minggu ini dan pada saat yang sama, mereka yang telah menyeberang ke Amerika membebani kota-kota perbatasan.

Pembatasan Title 42 memungkinkan otoritas Amerika langsung mengusir banyak migran nonMeksiko ke Meksiko tanpa kesempatan mencari suaka.

Orang-orang Meksiko, yang paling sering tertangkap basah, bisa langsung dipulangkan ke Meksiko berdasarkan perjanjian bilateral sebelum pembatasan COVID-19.

Peraturan baru itu, yang berlaku efektif Kamis dan akan berakhir dalam dua tahun, tidak memiliki perubahan besar dari rancangan yang dirilis pada Februari, kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden kepada wartawan pada Selasa malam.

Aturan itu akan berlaku bagi sebagian besar migran nonMeksiko karena mereka biasanya melewati beberapa negara dalam perjalanan ke Amerika Serikat.

Sebagian migran mengatakan mereka bergegas masuk Amerika sebelum aturan baru mulai berlaku.

Lebih dari 10.000 migran tertangkap basah melintasi perbatasan Amerika-Meksiko secara ilegal setiap hari pada Senin dan Selasa, kata Brandon Judd, presiden serikat agen patroli perbatasan.

Jumlah tersebut melampaui perkiraan pejabat tinggi perbatasan Amerika bulan lalu untuk periode setelah Title 42 berakhir.

Agen-agen perbatasan diberi wewenang untuk membebaskan migran di kota-kota perbatasan jika Badan Imigrasi dan Bea Cukai Amerika dan organisasi-organisasi amal tidak sanggup lagi menerima mereka, kata Judd.