Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyoroti peningkatan partisipasi perempuan dalam berbagai misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dalam seminar daring “Action for Peacekeeping (A4P) Women, Peace and Security (WPS) Champions: Practical Recommendations for Breaking Barriers for Women in Peacekeeping” pada Kamis (8/7).
“Total 183 pasukan perdamaian perempuan di berbagai misi perdamaian PBB menunjukkan komitmen Indonesia untuk terus menambah jumlah dan mendukung penciptaan lingkungan yang kondusif bagi pasukan perempuan dalam misi PBB,” ujar Retno seperti disampaikan dalam keterangan tertulis Kemlu RI, Jumat.
Pada acara tersebut, Menlu menekankan bahwa mengatasi hambatan untuk pasukan perdamaian perempuan merupakan hal penting untuk memastikan partisipasi penuh perempuan dalam misi perdamaian.
“Rekomendasi yang disampaikan hari ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk PBB dalam merumuskan kebijakan yang akan menjadi katalis bagi peningkatan peran perempuan di misi PBB,” kata dia.
Sejalan dengan komitmen Indonesia untuk memajukan peran perempuan dalam misi perdamaian PBB, Retno menyampaikan tiga rekomendasi yang perlu dilakukan.
Pertama, pentingnya mendesain infrastruktur yang sensitif terhadap gender pada misi perdamaian.
Memastikan lingkungan yang aman bagi pasukan perdamaian perempuan merupakan prioritas utama Indonesia sebagai salah satu negara kontributor pasukan terbesar pada misi PBB.