Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi pada Rabu (21/9) di New York City bertemu dengan Perwakilan Tinggi Uni Eropa (UE) untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-77.
Seiring dunia memasuki periode evolusi yang bergejolak, China dan UE, sebagai dua kekuatan utama di dunia multipolar, harus memikul tanggung jawab mereka, berpegang teguh pada posisi dasar sebagai mitra strategis satu sama lain, dan menjaga momentum yang sehat dari dialog dan komunikasi, kata Wang, mengungkapkan keyakinan bahwa UE akan mempertahankan otonomi strategis dan bekerja dengan China untuk mempromosikan pertumbuhan hubungan bilateral yang stabil dan berkelanjutan.
Kedua pihak harus berpegang pada kerja sama yang saling menguntungkan (win-win) dan bermanfaat, menolak upaya pemisahan (decoupling) atau memutus rantai pasokan, ujar Wang, mengatakan kedua pihak harus menjunjung tinggi multilateralisme dan menentang konfrontasi kubu.
Kedua pihak juga harus mencari titik temu sembari mengesampingkan perbedaan, menahan diri dari memperlakukan satu sama lain sebagai saingan, dan menahan diri dari mengurangi kerja sama karena persaingan, imbuhnya.
Kedua pihak harus menggelar putaran baru dialog strategis tingkat tinggi sesegera mungkin, dan berusaha untuk meluncurkan dialog tingkat tinggi tentang ekonomi dan perdagangan, pembangunan hijau, digital, serta pertukaran antarmasyarakat dan budaya pada tahun ini, sebut Wang.
Kedua pihak juga harus meningkatkan dialog dan kerja sama di bidang ekonomi makro, keuangan, rantai pasokan, energi, dan perubahan iklim untuk bersama-sama mengatasi berbagai tantangan global, ujarnya.
Menyebut bahwa saat ini dunia sedang dalam keadaan kacau dan Eropa menghadapi berbagai tantangan terhadap stabilitas, Borrell mengatakan bahwa UE sangat mementingkan status dan peran China sebagai negara besar, yang sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai tantangan global dan menjaga tatanan pascaperang.
UE bersedia terus menjaga komunikasi strategis dengan China dan memanfaatkan secara maksimal peran mekanisme dialog tingkat tinggi di berbagai bidang, kata Borrell.
Selain itu, UE juga sangat prihatin dengan kemungkinan proliferasi nuklir dan berharap China akan menggunakan pengaruh pentingnya untuk bersama-sama menemukan jalan keluar dari masalah tersebut, tuturnya.
Wang mengatakan bahwa saat ini, situasi Ukraina menunjukkan tren perpanjangan dan perluasan, serta bahwa efek limpahan negatifnya menjadi lebih parah, sesuatu yang tak ingin dilihat terjadi oleh China.
Lebih lanjut Wang menambahkan bahwa saat ini tugas yang paling mendesak adalah mengakhiri konflik tersebut.
China tidak akan berdiam diri ataupun menambahkan bensin ke dalam api, tetapi akan terus memainkan perannya dengan caranya sendiri, kata Wang, menambahkan bahwa China mendukung UE dan negara-negara besar Eropa untuk terus secara aktif menengahi dan melakukan segala upaya untuk memperjuangkan perdamaian.
Kedua pihak juga membahas berbagai isu hak asasi manusia, menyepakati bahwa komunikasi dan dialog harus dilanjutkan dan bahwa isu-isu hak asasi manusia tidak boleh dipolitisasi.