Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Kamis (6/5) menjanjikan dukungan AS bagi kedaulatan Ukraina dan upaya-upaya untuk memperkuat demokrasi di negara itu, sewaktu ia melakukan kunjungan untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat tinggi Ukraina.
“Saya berada di sini untuk alasan yang benar-benar sederhana, yaitu, atas nama Presiden Biden, mengukuhkan lagi dengan kuat komitmen kami bagi kemitraan antara negara kita, komitmen kami bagi kedaulatan Ukraina, integritas teritorial dan kemerdekaan, komitmen kami untuk bekerja sama dengan Anda sementara Anda terus memperkuat demokrasi Anda, membangun institusi, memajukan reformasi, menumpas korupsi,” katanya.
Blinken berbicara demikian di samping Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, yang menyebut AS sebagai “sekutu nomor satu Ukraina dalam bidang keamanan dan pertahanan.” Kunjungan Blinken itu menyusul penambahan kekuatan militer Rusia di perbatasan dengan Ukraina, yang mencakup puluhan ribu tentara dan memicu kekhawatiran di antara banyak negara Barat.
Rusia menyatakan pasukan itu sedang ambil bagian dalam latihan militer dan pada akhir April kembali ke pangkalan-pangkalan mereka.
Selain Kuleba, Blinken pada hari Kamis juga mengadakan pembicaraan dengan Presiden Volodymyr Zelenskiy dan PM Denys Shmyhal.
Blinken diperkirakan akan menegaskan kembali bahwa AS tidak mengakui aneksasi Rusia pada tahun 2014 terhadap Semenanjung Krimea, dan akan menyerukan pengembalian wilayah itu ke Ukraina.
Ia juga akan meminta Rusia agar menjunjung komitmennya berdasarkan perjanjian Minsk untuk mengakhiri konflik di Ukraina Timur.
Sejak 2014, Rusia telah mendukung kelompok separatis pro-Rusia di Donbas, kawasan di bagian timur Ukraina.
Departemen Luar Negeri AS menyatakan Blinken juga akan mendorong reformasi kelembagaan di Ukraina, yang disebut departemen itu “kunci untuk mengamankan institusi demokrasi Ukraina, kemakmuran ekonomi, dan masa depan Euro-Atlantik.” Blinken kemungkinan besar akan menekankan pentingnya dukungan ekonomi AS untuk Ukraina.
“Sejak 2014, AS telah memberi Ukraina lebih dari 4,6 miliar dolar bantuan, termasuk bantuan keamanan dan nonkeamanan,” menurut departemen itu.