Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Jakarta hari Senin (13/12), mengawali lawatan ke Asia Tenggara yang bertujuan untuk memperkuat hubungan di wilayah yang telah menjadi medan pertempuran strategis antara Washington dan Beijing.
Dalam lawatan pertamanya ke Asia Tenggara sejak Presiden Joe Biden menjabat pada Januari lalu, Blinken juga akan mengunjungi Malaysia dan Thailand pekan ini setelah mengunjungi Indonesia.
Ia akan bertemu Presiden Joko Widodo dan berpidato mengenai strategi Indo-Pasifik AS pada hari Selasa.
Asia Tenggara menjadi panggung persaingan penting antara AS dan China, dua ekonomi terbesar dunia.
Kedua negara terlibat perebutan pengaruh yang memanas ketika pemerintahan Biden berusaha terhubung kembali dengan wilayah di mana komitmen AS di bawah pemerintahan presiden Donald Trump dipertanyakan.
Daniel Kritenbrink, asisten menteri luar negeri AS untuk urusan Asia Timur dan Pasifik mengatakan, dalam berbagai pertemuannya, Blinken akan “berfokus pada penguatan infrastruktur keamanan regional dalam menanggapi intimidasi China di Laut China Selatan.” AS dan sekutu-sekutu Baratnya melawan keagresifan Beijing di Laut China Selatan, jalur pelayaran bagi sepertiga perdagangan global, dan menuduh armada penjaga pantainya yang besar mengintimidasi negara-negara seperti Vietnam, Filipina, Malaysia dan Indonesia dengan mengganggu aktivitas energi dan perikanan mereka.
China mengklaim hampir seluruh wilayah laut itu sebagai miliknya, dan telah menolak tindakan AS yang disebutnya sebagai campur tangan kekuatan asing.
Pemerintahan Biden menganggap keterlibatan lebih dekat di Asia Tenggara sangat penting dalam upayanya untuk melawan kekuatan China yang kian berkembang.
Akan tetapi penarikan mundur Trump dari sebuah kesepakatan perdagangan regional tahun 2017 telah membatasi kemampuannya untuk memasukkan pengaruh ekonomi, sementara Beijing telah berusaha untuk meningkatkan hubungan perdagangann